Sabtu, 20/04/2024 - 11:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tolak Pembentukan Pemerintahan Pro-Iran, Ribuan Demonstran Irak Serbu Zona Hijau

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Ribuan pengunjuk rasa di Irak kembali menyerbu Zona Hijau, yang menampung berbagai gedung pemerintahan dan kedutaan, pada Sabtu (30/7). Salah satu gedung pemerintahan yang berhasil dibobol adalah parlemen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Para pengunjuk rasa menyerbu dari empat arah. Mereka menggunakan tali untuk merobohkan tembok beton yang menjulang tinggi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sementara itu, aparat keamanan berusaha menghadang dengan mengerahkan gas air mata dan gas merica ke arah mereka.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kesaksian Warga saat Gudang Peluru Yon Armed Cikiwul Bekasi Meledak: Api Terlihat dari Jauh

Kementerian Kesehatan mengatakan 100 warga sipil dan 25 personel keamanan terluka akibat insiden ini.

Sebagian besar pengunjuk rasa terdiri dari pengikut ulama Syiah berpengaruh, Muqtada al-Sadr. Mereka berdemonstrasi menentang upaya untuk membentuk pemerintahan baru yang dipimpin oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Menurut laporan Associated Press, sesi parlemen telah dibatalkan da tidak ada anggota parlemen yang hadir di gedung.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selain gedung parlemen, demonstran lain terlihat berjalan menuju pengadilan federal dan gedung Dewan Kehakiman Tertinggi.

Berita Lainnya:
Jangan Ngarep, Gerindra Ungkap Ganjar-Anies Tak Pernah Ditawari Bergabung di Kabinet Prabowo-Gibran

Kerumunan berkumpul setelah seruan al-Sadr untuk memprotes pencalonan Mohammed Shiya al-Sudani sebagai calon resmi perdana menteri, oleh Kerangka Koordinasi, aliansi partai-partai Syiah yang didukung Iran.

Al-Sadr, yang baru-baru ini mengundurkan diri dari proses politik meskipun telah memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan federal pada Oktober, mengatakan politisi tidak dapat memilih perdana menteri atau pemerintah tanpa melibatkan dia dan mendapatkan persetujuannya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi