Kamis, 25/04/2024 - 03:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani Ungkap Penyebab Inflasi Terus Meningkat

ADVERTISEMENTS

Hal ini karena kenaikan harga-harga komoditas dunia dan gangguan pasokan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA– Pemerintah mengungkapkan penyebab laju inflasi meningkat dalam waktu terakhir. Hal ini dikarenakan sisi penawaran, seiring dengan kenaikan harga-harga komoditas dunia, dan ada gangguan pasokan di domestik

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan laju inflasi pada Juli 2022 sebesar 4,94 persen (year-on-year/yoy). Angka ini meningkat dibandingkan dengan Juni 2022 sebesar 4,35 persen (yoy).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Laju inflasi menunjukkan tren meningkat, disebabkan karena sisi penawaran, seiring dengan kenaikan harga-harga komoditas dunia, dan ada gangguan pasokan di domestik,” ujarnya saat konferensi pers KSSK secara virtual, Senin (1/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Konflik Iran dan Israel Berpotensi Ganggu Pasokan Minyak, Ini Dampaknya untuk Indonesia

Sri Mulyani mengatakan posisi inflasi akhir kuartal I 2022 masih pada tingkat 2,4 persen (yoy). Meskipun inflasi meningkat, Sri Mulyani menyebut inflasi inti tetap terjaga 2,86 persen (yoy).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi Indonesia,” imbuhnya.

Sinergi dan koordinasi terkait pengendalian inflasi, kata dia, dilakukan oleh Bank Indonesia bersama-sama dengan pemerintah, termasuk dengan meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam forum pengendalian inflasi pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Menurutnya inflasi kelompok volatile food mengalami kenaikan terutama akibat kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca. Sementara itu, inflasi pada kelompok administered prices mengalami kenaikan dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara.

Berita Lainnya:
Pertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Minyak Terbesar di Indonesia

Tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi global yang sangat tinggi tidak tertransmisikan ke dalam negeri pada administered price, harga minyak, gas, dan listrik.

“Ini merupakan hasil dari kebijakan pemerintah untuk mempertahankan harga jual energi di domestik melalui kenaikan subsidi listrik dan energi, BBM dan LPG, yang dialokasikan oleh APBN,” ucap Sri Mulyani.

Dengan langkah tersebut, Sri Mulyani membandingkan kondisi inflasi Indonesia dibandingkan negara-negara yang sekelompok atau selevel, seperti Thailand sebesar 7,7 persen, India sebesar tujuh persen, Filipina sebesar 6,1 persen.

“Maka inflasi Indonesia yang 4,94 persen (yoy) masih relatif moderat,” ucapnya.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi