USK dan Bappenas Beri Pelatihan Kebencanaan Aparatur Daerah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bersama Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Bappenas menggelar pelatihan Perencanaan Penanggulangan Bencana (PPB) tingkat nasional untuk aparatur daerah mulai tanggal 1 – 12 Agustus 2022.

ADVERTISEMENTS

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Pokja Renbang Bappenas Wignyo Adiyos, Ketua Panitia, Yusya Abubakar, menjelaskan ada 25 peserta yang mengikuti kegiatan ini dan mereka berasal dari 8 provinsi serta 12 Kabupaten/Kota.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Para peserta tersebut berasal dari berbagai instansi yang terkait penanggulangan bencana. Seperti BNPB, Bappeda, Dinas Sosial maupun Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Yusya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan aparatur pada berbagai pemerintah daerah di Indonesia, untuk mampu menyiapkan perencanaan penanggulangan bencana dengan memasukannya dalam dokumen daerah. Mengingat selama ini PPB hampir seluruh provinsi di Indonesia masih tergolong lemah.

ADVERTISEMENTS

Oleh sebab itu, para pamateri dan kurikulum pada kegiatan ini disusun sedemikian rupa oleh USK dan Bappenas. Adapun materi yang dibahas di antaranya adalah analisis risiko bencana, penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, dan lainnya.

ADVERTISEMENTS

“Jadi melalui kegiatan ini, kita ingin para aparatur ini punya kapasitas untuk menyusun perencanaan penanggulangan bencana di daerahnya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Direktur PPs USK Profesor Hizir mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen USK dalam mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Indonesia. Menurutnya, pengelolaan/manajemen risiko bencana yang baik sangat penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Hal ini juga mampu meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana.

ADVETISEMENTS

Apalagi dalam dua dekade terakhir, ungkap Hizir, peristiwa bencana di Indonesia meningkat cukup siginifikan. Seperti gempa, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan lainnya.

“Maka perlu upaya terstruktur untuk meningkatkan wawasan kebencanaan dari aparatur pemerintah, sehingga mampu menyiapkan PPB ini dengan baik serta mengintegrasikan perencanaan ini dalam pembangunan daerah,” ucapnya.

Hizir mengungkapkan, selama ini USK telah berperan aktif dalam upaya-upaya PRB tersebut. Misalnya, dengan mendirikan Pusat Penelitian Mitigasi dan Tsunami (TDMRC) yang kehadirannya telah banyak memberikan kontribusi penting dalam mendukung riset-riset kebencanaan.

Untuk meningkatkan kapasitas kebencanaan, ungkap Hizir, USK juga mendirikan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan sejak tahun 2011. Begitu pula untuk program sarjana, USK telah memasukan materi kebencanaan dalam kurikulum pendidikannya. Selanjutnya, saat ini USK juga sedang tahap pengusulan untuk membuka Program Doktor Ilmu Kebencanaan.

“Oleh sebab itu, kami sampaikan terima kasih kepada Bappenas yang telah mempercayakan USK untuk melaksanakan kegiatan ini. Karena melalui kegiatan ini, para Pakar Kebencanaan USK siap berbagi pengetahuannya,” ucapnya.[]

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version