Rabu, 24/04/2024 - 12:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Erick: Insya Allah Laba BUMN Capai Rp 144 Triliun Tahun Ini

ADVERTISEMENTS

Erick Thohir menyebutkan saat ini laba bersih BUMN meningkat signifikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak berpuas dengan pencapaian BUMN dalam beberapa tahun terakhir. Erick berkeyakinan BUMN memiliki kemampuan untuk lebih baik lagi ke depan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Erick menyebut penerapan transformasi hingga core value, Akhlak, terbukti memberikan hasil yang positif dalam kinerja BUMN. Erick mencontohkan posisi laba bersih BUMN yang pada 2020 hanya sebesar Rp 13 triliun mampu meningkat signifikan hingga Rp 126 triliun pada 2021.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Insya Allah 2022 saya sudah lihat bukunya, mudah-mudahan naik ke Rp 144 triliun, ini yang akan kita terus coba,” ujar Erick saat seminar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) DKI Jakarta bertajuk “Menuju Masyarakat Nontunai” di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (3/8).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertamina Hulu Energi Targetkan Lifting Migas 2024 Sebesar 742 MBOEPD


Erick menilai kinerja positif BUMN merupakan hal yang vital lantaran sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari BUMN. Negara, ucap Erick, memerlukan dana yang ditujukan bagi masyarakat, lewat subsidi listrik, BBM, peningkatan pembiayaan untuk UMKM.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Di masa pandemi, BUMN berkontribusi Rp 1.198 triliun ke negara lewat pajak, dividen, dan bagi hasil, padahal sebelum covid hanya Rp 68 triliun. Artinya kita bisa lebih optimal untuk negara, saya percaya dengan digitalisasi kita akan semakin transparan dan semakin berkontribusi untuk negara,” ucap Erick.

Berita Lainnya:
Bandara SIM Aceh Terima Tambahan Penerbangan Angkutan Lebaran


Erick menyebut kehadiran digitalisasi juga membantu pemberian dalam mendapatkan data yang akurat. Erick menilai selama ini program subsidi acapkali tidak tepat sasaran  dan digunakan bagi yang mampu. Erick mengatakan pemerintah dan DPR sepakat mendorong subsidi harus tepat sasaran. Untuk itu, konsolidasi data menjadi hal yang krusial.


“Tidak mungkin pemerintah akan terus mensubsidi orang mampu. Seperti BBM, subsidi pemerintah mencapai ratusan triliun kalau kita lihat harga BBM di luar negeri itu sangat mahal, tapi kita membiarkan yang naik Alphard masih isi Pertalite, kalau kendaraan umum, angkutan ya harus diprioritaskan. Ini yang kita dorong sama-sama dari BUMN, swasta, dan pihak lain,” kata Erick menambahkan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi