Jumat, 26/04/2024 - 04:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Menko Perekonomian Nilai Positif Bibit Jagung Hibrida Kementan

ADVERTISEMENTS

Bibit unggul jagung hibrida Kementan mampu berproduksi hingga 13,7 ton per hektare

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai positif penyediaan bibit unggul jagung hibrida Kementerian Pertanian (Kementan) yang mampu berproduksi hingga 13,7 ton per hektare. Menurut Menko, penanaman jagung harus dimaksimalkan baik di lahan intensifikasi maupin ekstensifikasi. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas Senin (1/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Pemerintah sudah mendorong bibit unggul jagung yang bisa memproduksi antara 10,6 sampai 13,7 ton per hektare. Saat ini ada 14 varietas unggul antara lain Pertiwi 3, F1 PC, NK, Perkasa, Singa, Bima, Dahsyat dan P36,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Airlangga menyampaikan saat ini harga jagung di pasar global mencapai 335 dolar AS per ton atau setara dengan hitungan Rp 5.000 per kilogram. Karena itu dia berharap produksi jagung dapat ditingkatkan di sejumlah daerah. “Yang pasti Bapak Presiden memberi perhatian pada penggunaan alsintan baik dryer mapun alat lainnya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tak Ada Korban Jiwa, Operator Tol Bocimi Identifikasi Dampak Longsor


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo siap melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo dalam melakukan penanaman jagung di wilayah Papua Barat, NTT, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara. Diketahui, total luas area yang ditanam nantinya mencapai 141 ribu hektare dan 86 ribu di antaranya merupakan lahan baru.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Hari ini kami dapat kepastian dari bapak presiden untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produksi dari hulu, pascapanen, sampai dengan off taker atau marketnya,” ujarnya.


Mentan mengatakan semua lahan intensifikasi maupun lahan ekstensifikasi harus dilakukan pengolahan secara maksimal. Kementan, kata dia, menyiapkan berbagai perlengkapan seperti mesin dryer dan alat tanam maupun alat panen lainnya. “Sehingga toksin dan lain-lain bisa dikurangi sampai kadar air yang tadinya di atas 20 bisa jadi 14. Dengan begitu produksi kita sangat layak untuk di market atau di industrikan,” katanya.

Berita Lainnya:
Dampak Kesaksian Ajudan SYL, IM57+ Institute: Kasus Firli Bahuri Makin Terang


Sejauh ini, kata Mentan, produksi jagung nasional menunjukan perkembangan yang cukup bagus. Bahkan di tiga tahun terakhir ini Indonesia mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Jadi bukan hanya beras yang sudah sukses tidak impor, melainkan jagung juga sudah tidak impor. “Saya ingin sampaikan bahwa bukan hanya beras sebenarnya kita sudah tidak impor tetapi juga jagung. Kecuali yang berkaitan dengan kebutuhan industri termasuk pemanis dan lain-lain,” sebutnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi