Kamis, 18/04/2024 - 19:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Cara Nabi Muhammad Memberi Pelayanan pada Konsumen Saat Berdagang

ADVERTISEMENTS

Nabi Muhammad menunjukkan bagaimana seorang pebisnis memperlakukan konsumen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan bagaimana seharusnya seorang pebisnis memperlakukan pelanggan atau konsumen. Di era sekarang, apa yang dirasakan konsumen menjadi ukuran bagaimana sebuah bisnis berjalan. Namun, sebetulnya jauh sebelum itu, Nabi Muhammad SAW telah melakukannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dikutip dari buku Marketing Muhammad yang ditulis Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Nabi Muhammad SAW memperhatikan pelayanan saat melakukan transaksi bisnis. Ini tercermin ketika Abdullah bin Abdul Hamzah melakukan transaksi perdagangan dengan Nabi SAW.

ADVERTISEMENTS


Abdullah bin Abdul Hamzah berkata, “Aku telah membeli sesuatu dari Muhammad sebelum beliau menerima tugas kenabian dan karena masih ada suatu urusan dengannya maka aku menjanjikan untuk mengantarkan kepadanya tetapi aku lupa. Ketika teringat tiga hari kemudian, aku pun pergi ke tempat tersebut dan menemukan Muhammad masih berada di sana.” Lalu Nabi SAW berkata, “Engkau telah membuatku resah, aku berada di sini selama tiga hari menunggumu.”

Berita Lainnya:
Ini Dia Sholat Sunnah yang Lebih Baik Daripada Dunia dan Seisinya


Nabi Muhammad SAW sangat menghargai pelanggannya seperti menghargai diri beliau sendiri. Bahkan ia mendahulukan kepentingan pelanggan di atas kepentingan dirinya sendiri. Ini menjadi cara paling efektif dalam mempertahankan konsumen.


Dengan cara tersebut, terjadi hubungan yang sangat baik antara pengusaha dan konsumen. Namun ternyata, Nabi SAW tidak hanya menganggap pelayanan sebagai sesuatu yang penting pada saat melakukan penjualan, tetapi juga saat membeli.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Nabi SAW bersabda, “Allah mengasihi orang yang bermurah hati ketika menjual, ketika membeli, dan ketika menagih.” (HR Bukhari dari jalur Jabir bin Abdullah RA)

Berita Lainnya:
Anak Masih Bisa Berbakti pada Orang Tua yang Wafat, Begini Caranya


“Paradigma pembeli adalah raja sering dijadikan alasan yang digunakan oleh pembeli untuk berlaku seenaknya dan tidak jarang memandang rendah pada pihak yang menjual. Dalam Marketing Nabi Muhammad, service tidak hanya ditekankan pada saat menjual, tetapi juga pada saat membeli,” demikian penjelasan Thorik dan Utus dalam bukunya.


Artinya, ketika seorang pembeli bermurah hati, maka akan dihargai oleh penjual. Sikap ini tidak hanya pada saat bertransaksi, tetapi juga setelah transaksi. Dengan sikap murah hati dari konsumen, penjual tidak akan ragu untuk memberinya nilai tambah. Sikap empati tidak hanya dimiliki penjual, pebisnis, maupun pengusaha, tetapi juga oleh pembeli.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi