Jumat, 26/04/2024 - 03:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Media China: Zelenskyy Ingin Berbicara Langsung dengan Presiden Xi

ADVERTISEMENTS

Zelenskyy ingin meminta bantuan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BEIJING — Surat kabar South China Morning Post (SCMP) melaporkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sedang mencari kesempatan untuk berbicara “langsung” dengan Presiden China Xi Jinping. Ia ingin meminta bantuan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam wawancara dengan SCMP pemimpin Ukraina itu meminta China menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang lebih besar dari Rusia untuk mengakhiri perang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Ini negara kuat, perekonomian kuat, maka dapat mempengaruhi Rusia secara politis, ekonomi, dan China (juga) merupakan anggota permanen Dewan Keamanan PBB,” kata Zelenskyy seperti dikutip SCMP, Kamis (4/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Xi Jinping Undang Generasi Muda Taiwan Kejar Mimpinya di China

Sebelumnya Ukraina membantah pernyataan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder yang mengatakan Rusia ingin “menegosiasikan solusi” pada perang. Kiev mengatakan setiap dialog tergantung pada gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Schroeder merupakan teman Presiden Rusia Vladimir Putin dan semakin diserang karena sikapnya yang pro-Rusia. Bulan lalu ia mengatakan kesepakatan mengenai pengiriman gandum dari Ukraina yang bertujuan untuk meredakan krisis pangan global mungkin menawarkan jalan ke depan.

Pengiriman pertama kapal gandum sejak perang dimulai lima bulan lalu berlayar melewati Selat Bosphorus pada Rabu (3/8/2022) kemarin dalam perjalanan menuju Lebanon.

Berita Lainnya:
Rusia Kembali Tuduh Ukraina Serang PLTN Zaporizhzhia

“Berita baiknya adalah Kremlin ingin menegosiasikan solusi, keberhasilan pertama kesepakatan gandum, mungkin perlahan-lahan dapat diperluas sampai ke gencatan senjata,” katanya pada mingguan Stern dan stasiun televisi RTL/NTV.

Merespon pernyataan itu penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menggambarkan Schroeder sebagai “suara dari Kerajaan Rusia”. Ia menegaskan kesepakatan gandum tidak akan mengarah pada negosiasi yang lebih luas.

“Bila Moskow ingin dialog, bolanya ada di kerajaan. Pertama gencatan senjata dan penarikan pasukan, kemudian baru (dialog) konstruktif,” kata Podolyak di Twitter.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi