Sabtu, 20/04/2024 - 02:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Megawati Gagas Buku 'Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia'

ADVERTISEMENTS

Megawati gagas buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Presiden Ke-5 RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci pada kick off kolaborasi percepatan penurunan stunting dan peluncuran Buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia’ di Jakarta, Senin (8/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Acara yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dihadiri Panglima TNI, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana mewakili Kapolri dan lainnya.

ADVERTISEMENTS


Dalam kesempatan itu, Kepala Hasto Wardoyo melakukan penandatanganan MOU Konvergensi dalam Percepatan Penurunan Stunting dengan Ketua Umum Dharma Pertiwi, Hetty Andika Perkasa disaksikan Panglima TNI.


Juga digelar sosialisasi menu sehat untuk cegahstunting dengan demo masak dan pembagian buku menu. Hasto Wardoyo mengatakan Megawati Sukarnoputri merupakan penggagas buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia’.


“Terima kasih kepada Ibu Megawati yang menggagas buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia yang ditulis oleh para ahli dan sudah dibagikan,” kata Hasto dalam sambutannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
UGM Kelola Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa Calon Dokter Spesialis


Hasto mengatakan hari ini angka stunting 24,4% dan setiap tahun ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Hampir 1,2 juta stunting lahir tiap tahun apabila kita tidak melakukan apa-apa. 


Bangsa Indonesia,kata Hasto, menghadapi situasi dimana jumlah penduduk usia produktif (14-64 tahun) lebih banyak dibanding dengan yang tidak produktif. Dependency ratio menunjukkan angka 41-44. Tiap 100 penduduk rata-rata hanya menanggung 46 yang tidak produktif, sehingga kalau bangsa kita mau naik pendapatan kesempatan pada periode sekarang ini. Tahun 2030 dan 2035 terjadi aging population (banyak usia tua).


 


“Generasi berikutnya harus mampu menanggung beban. Ini makna menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia Maju dan mempersiapkan diri untuk Indonesia Emas 2045,” bebernya.


Dia menguraikan stunting merugikan kualitas SDM karena stunting pasti pendek sehingga tidak bisa jadi TNI/Polri, tapi pendek belum tentu stunting. Kemampuan intelektual rendah dibandingkan dengan negara Asia Tenggara karena faktor stunting. 


Yang ketiga, di usia belum terlalu tua sudah banyak permasalahan, diantaranya central obese menimbulkan metabolic disorder meningkatkan resiko diabetes, cardiovascular disease sebelum 50 tahun sudah tidak produktif.


Hasto mengatakan BKKBN berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk TNI/Polri. 


“Peran TNI/Polri dan tokoh masyarakat berperan sentral. BKKBN berkolaborasi dengan TNI/Polri sangat strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting,” ucap Hasto.

Berita Lainnya:
Dorong Akademisi dan Praktisi Hukum Siap Hadapi Tantangan di Era 5.0, Ini Langkah FH YARSI


“Terima kasih kepada Ibu Megawati yang menggagas buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuK Generasi Emas Indonesia yang ditulis oleh para ahli dan sudah dibagikan,” lanjut Hasto.


Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan pihaknya siap untuk mendistribusikan buku yang digagas Megawati tersebut.


“Kami akan berkoordinasi dan kami mintakan versi e-booknya supaya sharing ke seluruh satuan bawah sampai warga masyarakat kita bisa tinggal share melalui whatsapp atau media sosial lainnya. Jadi kami siap mendukung Ibu,” katanya.


Panglima TNI mengatakan TNI menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) TNI di seluruh Indonesia. Dia mengatakan bakti sosial TNI sebagian besar akan dialihkan untuk mendukung penurunan stunting ini. 


Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana yang mewakili Kapolri mengatakan Polri menyampaikan komitmen mendukung optimal kolaborasi demi anak negeri mewujudkan anak unggu Indonesia maju. Antara lain dengan melakukan pendataan keluarga potensi Stunting di lingkungan Polri serta melakukan promosi edukasi cegah stunting. 


“Polri berharap kolaborasi ini ditingkatkan lebih intens dalam mendukung program pemerintah,” ucapnya.


“Awarenes diperlukan dengan mengajak seluruh pihak yang berpengaruh dalam masyarakat untuk melakukan sosialisasi advokasi cegah stunting,” jelasnya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi