Sabtu, 20/04/2024 - 13:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mentan Syahrul: Sudah Puluhan Tahun Petani Ketergantungan Pupuk Kimia

ADVERTISEMENTS

Pemerintah juga mendukukung penuh adanya produksi pupuk-pupuk organik yang dihasilkan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan kondisi memprihatinkan para petani Indonesia yang sudah puluhan tahun ketergantungan pada pupuk kimia. Ia pun menegaskan, pemerintah harus segera mengurangi ketergantungan itu dengan pendampingan petani agar beralih kepada pupuk organik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Syahrul mengatakan, pemerintah juga mendukukung penuh adanya produksi pupuk-pupuk organik yang dihasilkan. “Kita harus hadirkan pupuk organik karena sekian puluh tahun memakai pupuk kimia. Tanah juga jadi rusak. Ini saatnya perbaiki itu semua,” kata Syahrul dalam webinar, Senin (8/8/2022).

ADVERTISEMENTS


Ia mengatakan, pemerintah juga telah membatasi alokasi pupuk subsidi menjadi hanya dua jenis, yakni NPK dan Urea. Dua jenis pupuk itu yang paling dibutuhkan petani untuk kebutuhan petani.

Berita Lainnya:
Mentan-Wamenhan Panen Padi di Tengah Guyuran Hujan di Merauke  


Kendati demikian, Syahrul pun mengingatkan, banyak pula petani sukses di Indonesia tanpa harus menggunakan pupuk bersubsidi. “Jadi ayo kita main dengan pupuk ramah lingkungan, penyuburan tetap. Tetapi bisa kita lakukan dengan bahan yang ada di sekitar kita. Semua kearifan lokal,” katanya.


Lebih lanjut, ia juga meminta jajarannya untuk terus melakukan pendekatan kepada petani. Tujuannya agar secara perlahan ketergantungan pada pupuk kimia bisa diperkecil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Di satu sisi, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia juga menjadi momentum yang tepat. Sebab, krisis pupuk dunia sedang terjadi, terlebih saat Rusia sebagai produsen pupuk terlibat perang dengan Ukraina. Harga pupuk kimia dunia terus meningkat dan membuat petani semakin terhimpi. “Kita harus berpikir, jangan tunggu harga pupuk turun dalam dua tahun ini karena di dunia sedang krisis pupuk,” katanya.

Berita Lainnya:
Mentan Optimistis Pompanisasi Mitigasi Penurunan Produksi Padi Akibat El Nino


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi, menambahkan, melalui penggunaan pupuk organik, bukan tidak mungkin produktivitas padi nasional akan meningkat. Kementan pun sedang mengejar kenaikan rata-rata produktivtas petani menjadi minimal 6 ton per hektare (ha) dari saat ini sekitar 5,2 ton per hektare.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi