Kamis, 18/04/2024 - 10:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Survei Cadangan Beras Nasional Sangat Penting

ADVERTISEMENTS

Perhitungan cadangan beras harus dilakukan di tengan ancaman krisis pangan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) penting dilakukan. Terutama untuk memvalidasi jumlah pangan pokok yang tersedia demi memastikan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Tentu kita bersyukur sekali ada peningkatan metodologi untuk perhitungan beras kita. Kata kunci krusial dalam manajemen logistik pangan ini soal data, jadi dengan adanya integrasi data keselarasan data antar instansi ini menjadi sangat penting,” kata Arif Satria dalam keterangannya di Jakarta, Senin (8/8/2022), menanggapi hasil SCBN 2022 yang dilakukan oleh BPS dan Kementerian Pertanian.

ADVERTISEMENTS

Arif mengatakan perhitungan ini sangat penting dilakukan mengingat semua negara di dunia tengah menghadapi ancaman yang sama, yaitu krisis pangan dan energi. Dengan begitu, suatu negara dapat melakukan deteksi dan menghitung berapa banyak potensi produksi.

Berita Lainnya:
Optimalkan Sektor Pangan, Ini Saran dari Indef

“Agenda penting kita ini bisa terus mempertahankan dan harus bisa meningkatkan ketersediaan pangan sehingga krisis pangan yang sudah di depan mata bisa kita antisipasi,” katanya.

Ke depan, Arif berharap pengelolaan pangan dapat difokuskan pada pengembangan substitusi pangan lokal sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengganti panganan utama. Selain itu, pengelolaan pangan juga harus mengedepankan aspek kualitas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Karena beras sebagai komoditas utama dan menjadi suatu hal yang penting yang saat ini problemnya diservifakasi pangan itu diarahkan kepada terigu yang mayoritas impor. Yang kedua kita harus fokus pada produksi beras berkualitas bagus dan ketiga melakukan pendampingan,” kata Arif.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Indonesia harus mampu meningkatkan produksi pangan yang sudah ada menjadi lebih tinggi lagi. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan memperbesar penggunaan pupuk organik.

Berita Lainnya:
Panasonic Lanjutkan Program Hijau Gandeng Seniman dan Difabel

“Hari ini kita bicara tentang pupuk organik atau pupuk hayati semuanya dalam rangka mempersiapkan lahan pertanian yang tetap harus produktif, tetapi ramah lingkungan dengan penerapan metode pertanian yang tepat, sesuai, dan efektif,” katanya.

Mentan mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat bagi semua orang dalam memperkuat produksi pangan. Dia berharap kemampuan Indonesia pada pengelolaan pertanian menjadi modal dasar dalam mengantisipasi krisis global.

“Ada dua krisis yang segera dihadapi dunia. Pertama krisis energi dan kedua krisis pangan. Karena itu sekarang kita harus lebih kuat dengan alam dan kemampuan yang kita miliki. Ingat dunia sedang terancam dengan krisis energi dan pangan, Indonesia harus bisa survive,” katanya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi