Kamis, 23/03/2023 - 14:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

UPDATE TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PM Jepang Pilih Anggota Kabinet Tanpa Hubungan Gereja Unifikasi

Perombakan kabinet terjadi saat pemerintahan Kishida menghadapi penurunan dukungan.

 TOKYO — Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan merombak kabinet dengan memperhatikan hubungan politisi dengan Gereja Unifikasi. Dia berusaha menjauhkan pemerintahannya dari kelompok kontroversial dan membalikkan kemerosotan dalam jajak pendapat.


Kishida mengatakan pada Selasa (9/8/2022), bahwa anggota baru kabinetnya dan pejabat baru partai yang berkuasa harus meninjau secara menyeluruh hubungan dengan kelompok tersebut. “Itu akan menjadi prasyarat,” kata Kishida berbicara pada konferensi pers di Nagasaki.


Perombakan itu terjadi saat pemerintahan Kishida menghadapi penurunan dukungan. Pengawasan publik terhadap hubungan antara kelompok itu dan anggota parlemen Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa telah meningkat tajam sejak mantan Perdana Menteri Shinzo Abe ditembak mati ketika melakukan kampanye bulan lalu.


Abe ditembak oleh seorang pria yang ibunya adalah anggota Gereja Unifikasi. Pelaku mengatakan kepada penyelidik bahwa dia yakin Abe telah mempromosikan kelompok yang membuat ibunya memberikan sumbangan besar hingga merusak hubungan keluarga.

BACAAN LAIN:
Jepang-Korsel Buka Lembaran Baru Lawan Tantangan Keamanan


Dukungan untuk kabinet Kishida telah jatuh ke level terendah sejak menjabat Oktober lalu. Menurut penyiar publik NHK pada Senin (8/8/2022), dukungan turun menjadi 46 persen dari 59 persen pada tiga minggu lalu dan hasil tersebut yang sejalan dengan survei terbaru lainnya. Sebagian besar responden mengatakan, menginginkan penjelasan tentang hubungan politisi dengan Gereja Unifikasi.


Tapi Kishida menegaskan, perombakan terjadi karena kabinetnya membutuhkan perombakan untuk menangani masalah seperti kenaikan harga dan lingkungan keamanan yang semakin tegang. “Dalam banyak hal, kita menghadapi situasi paling kritis sejak akhir Perang Dunia II,” katanya.

BACAAN LAIN:
Merespons ICC, Putin Kunjungi Pusat Anak Krimea


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content