Kamis, 25/04/2024 - 04:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Kembali Tingkatkan Ancamannya Terhadap Taiwan

ADVERTISEMENTS

China kembali mengancam menggunakan kekuatan militernya pada Taiwan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BEIJING – China kembali mengancam menggunakan kekuatan militernya untuk membawa Taiwan berada di bawah kendalinya. Pernyataan baru China dikeluarkan di tengah ancaman latihan militer China yang meningkatkan ketegangan antara kedua pihak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Beijing mencari penyatuan damai dengan Taiwan tetapi tidak berjanji untuk melepaskan penggunaan kekuatan militer dan mempertahankan semua opsi yang diperlukan,” kata pernyataan pemerintah China, Rabu (10/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

China mengatakan pihaknya menghentikan dialog tentang isu-isu dari keamanan maritim hingga perubahan iklim dengan Amerika Serikat (AS), kepala militer dan pendukung politik Taiwan. Menurut China, peningkatan ancaman ini imbas dari kunjungan Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Rencana Pembunuhan Anak Pemimpin Hamas tak Dilaporkan ke Netanyahu, IDF Blunder Lagi?

Namun Taiwan menilai bahwa kunjungan Pelosi merupakan kunjungan normal dan rutin, sementara China menggunakan alasan kedatangan Pelosi sebagai dalih untuk meningkatkan ancamannya. Menteri luar negeri Taiwan Joseph Wu pada Selasa memperingatkan bahwa latihan militer China mencerminkan ambisi untuk mengendalikan petak besar Pasifik barat, sementara Taipei melakukan latihannya sendiri dalam kesiapannya untuk mempertahankan diri.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Strategi Beijing akan mencakup mengendalikan laut China Timur dan Selatan melalui Selat Taiwan dan memberlakukan blokade untuk mencegah AS dan sekutunya membantu Taiwan jika terjadi serangan,” kata Joseph Wu.

Beijing telah memperpanjang latihan militernya yang sedang berlangsung tanpa mengumumkan kapan akan berakhir. Sudah hampir satu pekan terjadi penembakan rudal dan serangan ke perairan dan wilayah udara Taiwan oleh kapal perang dan pesawat angkatan udara China.

Berita Lainnya:
Netanyahu Terus Digoyang Desakan Pemilu

Tindakan tersebut telah mengganggu penerbangan dan pengiriman di wilayah yang penting bagi rantai pasokan global. Ini juga memicu kecaman keras dari AS, Jepang, dan negara lainnya.

Taiwan berpisah dengan daratan di tengah perang saudara pada 1949. Pulau berpenduduk 23 juta orang itu sangat menentang penyatuan politik dengan China, sementara lebih memilih untuk mempertahankan hubungan ekonomi yang erat dan status quo kemerdekaan de-facto.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan namun merupakan pendukung utama Taipei. AS telah menunjukkan kesediaannya untuk menghadapi ancaman China.


sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi