Selasa, 23/04/2024 - 14:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Warga Taiwan Tenang Hadapi Kemurkaan China

ADVERTISEMENTS

Mereka ragu perang akan segera terjadi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

PINGTUNG — Banyak warga Taiwan bersikap tenang meski menghadapi tekanan militer China yang tak pernah terjadi sebelumnya. Mereka ragu perang akan segera terjadi dan bila pecah, mereka bangga dengan tekad pulau demokratis itu membela diri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

China merespon keras kunjungan ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan. Beijing menggelar latihan militer dengan mengirim pesawat dan kapal perang ke sekeliling Taiwan dan menggelar uji coba rudal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Namun Rosa Chang bangga melihat putranya ikut latihan militer Taiwan yang melibatkan lusinan howitzers yang  melepas tembakan ke laut pinggir pantai Pingtung, pulau di selatan Selat Taiwan. Menurut Chang perilaku China “kekanak-kanakan.”

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
52 Orang Masih Belum Ditemukan Selepas Gempa Dahsyat di Taiwan

“Seperti sekelompok anak-anak mengancam Anda dan memberitahu apa yang harus Anda lakukan, Cian tidak perlu melakukan semua ini,” kata Chang, Rabu (10/8).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Direktur Jenderal Militer bidang perang politik Lou Wei-Chieh mengatakan latihan tahunan dengan peluru tajam bertujuan untuk mengalahkan penjajah yang berniat menyerbu pantai Taiwan. Ia mengatakan latihan ini digelar rutin dan “tidak berhubungan dengan situasi saat ini.”

Cian mengklaim Taiwan bagian dari wilayah dan tidak pernah mengabaikan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menegaskan kedaulatannya. Taiwan menolak klaim tersebut.

Berita Lainnya:
Krisis Kesehatan Terus Berlanjut, Korsel Kerahkan 2.700 Perawat Tambahan

Pemimpin-pemimpin Taiwan mengatakan hanya warga Taiwan yang dapat memutuskan sendiri masa depan mereka dan bersumpah mempertahankan demokrasi dan kebebasan. Taiwan mengatakan China menggunakan kunjungan Pelosi sebagai alasan untuk melakukan intimidasi yang tidak pernah berhasil.

“Kami hanya rakyat biasa, tidak ada yang bisa kami lakukan, bila sesuatu terjadi, tidak ada yang bisa kami lakukan,” kata seorang pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Chen, saat melihat latihan militer Taiwan di Pingtung.

Banyak warga Taiwan mengatakan mereka terbiasa dengan aksi saling ancam selama puluhan tahun. Menurut mereka tidak ada alasan untuk khawatir.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi