Rabu, 24/04/2024 - 05:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ahli Imunologi Ungkap Tiga Cara Kurangi Risiko Tertular Subvarian Omicron BA.5

ADVERTISEMENTS

Subvarian BA.5 sedang mendominasi di banyak negara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Munculnya SARS-CoV-2 omicron subvarian BA.5 kian membuat masyarakat cemas karena tengah mendominasi di sejumlah negara. Varian itu disebut menyebabkan peningkatan kasus rawat inap, menjadi pengingat yang jelas bahwa pandemi Covid-19 belum usai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kabar baiknya, ada cara yang bisa dilakukan guna menghindari penularannya. Ahli imunologi terkemuka Inggris, Denis Kinane, menawarkan beberapa kiat untuk melindungi diri dari BA.5.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menparekraf Akui Masih Berjuang Atasi Tiket Transportasi yang Mahal


Ilmuwan pendiri Cignpost Diagnostics itu menjelaskan bahwa BA.5, seperti varian lainnya, masih merupakan ancaman parah bagi kelompok rentan. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengambil tindakan pencegahan yang wajar, seperti protokol kesehatan pada umumnya.

ADVERTISEMENTS


Kinane menyarankan memakai masker di ruang tertutup saat acara massal dan menjalani tes Covid-19 jika merasa terjangkit virus. Menerapkan tindakan pencegahan di rumah sakit, tempat ramai, dan ketika berada di sekitar orang yang rentan juga masuk akal.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Apakah Kidsfluencer Bentuk Eksploitasi Anak? Ini Penjelasan Psikolog


“Perlu juga diingat bahwa vaksinasi atau booster tidak mencegah Anda terkena Covid-19, tetapi itu melindungi kebanyakan orang dari rawat inap,” ungkap Kinane.


Kinane mewanti-wanti bahwa virus corona sama sekali belum hilang dan mampu terus bermutasi. Meski program vaksinasi memungkinkan kendali terhadap penularan virus, berkurangnya kekebalan virus terhadap vaksin berpotensi menyebabkan peningkatan rawat inap.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi