Sabtu, 20/04/2024 - 10:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Bagaimana Kalau Anak Sampai Kena Cacar Monyet?

ADVERTISEMENTS

Anak-anak termasuk kelompok yang perlu penanganan khusus ketika kena cacar monyet.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Ketua Satgas Monkeypox PB IDI Hanny Nilasari mengemukakan kelompok usia anak menjadi salah satu kelompok masyarakat yang perlu memperoleh penanganan khusus tenaga medis saat tertular cacar monyet. Demikian pula dengan

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

lansia dan orang yang memiliki imunitas lemah.

ADVERTISEMENTS


Kasus cacar monyet pada anak telah dilaporkan terjadi di Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Sementara itu, menurut jurnal The Lancet, Child and Adolescent Health, anak-anak lebih mungkin mengalami komplikasi saat terkena cacar monyet, mulai dari

superinfeksi bakteri, sepsis, keratitis, komplikasi pernapasan karena abses faring dan pneumonia, hingga ensefalitis.

Berita Lainnya:
Buka Puasa dengan Merokok, Seburuk Ini Dampaknya Bagi Tubuh

Hanny mengatakan infeksi cacar monyet pada anak-anak ditandai dengan ruam di permukaan kulit, muncul mukosa mulut dan kemudian meluas. Ketika mengalaminya, anak-anak akan menjadi sulit untuk makan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Nanti bisa terjadi infeksi lokal di area tersebut dan bahkan sampai menginfeksi area bagian dalam mulut atau orofaring,” ujar Hanny dalam dialog virtual “Memahami Cacar Monyet yang Menjadi Darurat Kesehatan Global” diikuti dari Instagram IDN Times di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Infeksi di bagian orofaring dapat memicu hilangnya selera makan. Anak juga dapat merasakan gangguan menelan dan lainnya.

Berita Lainnya:
Sering Santap Makanan dan Minuman Manis Saat Buka Puasa, Waspadai Dampaknya


“Jadi, anak-anak memang harus menjadi perhatian khusus,” katanya.

Tak hanya pada anak, kelompok risiko tinggi seperti lansia, ibu hamil, serta orang-orang dengan imunitas yang rendah juga perlu memperoleh perlindungan. Misalnya masyarakat dengan penyakit yang kronis kanker dan orang-orang yang sedang menjalani pengobatan juga perlu mendapatkan perhatian khusus bila terpapar virus monkeypox.

“Jadi mereka ini kelompok yang juga harus menjadi perhatian saat terpapar monkeypox,” katanya.

Cacar monyet kini sudah beredar di sejumlah negara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan status cacar monyet satu level di bawah pandemi.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi