Sabtu, 20/04/2024 - 11:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Prediksi Harga Gandum Naik, Akademisi: Saatnya Gaungkan Pangan Lokal dan Turunannya

ADVERTISEMENTS

Kekhawatiran naiknya harga gandum pun telah diungkapkan Presiden Joko Widodo

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA–Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prima Gandhi mendorong pemerintah untuk mengantisipasi melonjaknya harga gandum akibat dampak perang Rusia-Ukraina yang belum ada titik damai dan krisis pangan dunia akibat perubahan iklim ekstrim. Fakta ini terbukti dengan merujuk data BPS, total impor gandum Indonesia 2021 sebesar 11,6 juta ton dan berasal dari Australia, Ukraina, Kanada, Amerika dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Oleh karena itu, saya mendukung kebijakan pemerintah yang masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal dan produk olahannya dari singkong, sorgum hingga sagu sebagai pengganti gandum dst. Saatnya kita gaungkan konsumsi pangan lokal, jangan bergantung pada gandum,” demikian ditegaskan Prima Gandhi di Bogor, Kamis (11/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Beri Kemudahan Pemudik, Serambi My Pertamina Hadir di 6 Rest Area Tol


Pria yang menjabat Sekretaris ICMI Korwilsus Bogor ini menambahkan kekhawatiran naiknya harga gandum pun telah diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam acara zikir dan doa kebangsaan 77 tahun Indonesia merdeka di Jakarta 1 Agustus 2022. Di negara lain, harga pangan sudah naik 30 persen, 40 persen, 50 persen. Karena apa, mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang berada di posisi yang sangat sulit, sudah mahal dan barangnya tak ada. “Akibat ancaman krisis global harga gandum naik 2 sampai 3 kali lipat dan bahkan akan berkepanjangan. Saat nya mandiri pangan lokal,” terangnya.

Berita Lainnya:
Wings Food Sediakan Pondok Rehat Bagi Pemudik di Sejumlah Titik


“Dengan demikian, membangkitkan pangan lokal untuk menggantikan gandum adalan langkah yang tepat. Sehingga, ini membuat oknum tertentu gerah bila pangan lokal yaitu singkong, sorgum dan sagu akan melejit,” pinta Gandhi.


Lebih lanjut Gandhi menegaskan kondisi global sangat sulit ini agar menjadi pelajaran bahwa ketergantungan pangan dari impor seperti gandum, kedelai, bawang putih dan lainnya adalah tidak baik. Pun kondisi ini menyadarkan semua pihak untuk mengonsumsi pangan lokal “Saatnya kita lebih sadar untuk mencintai produk dalam negeri. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mandiri pangannya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi