Rabu, 24/04/2024 - 21:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

Sri Mulyani Minta Pertamina Batasi Penjualan Pertalite dan Solar

ADVERTISEMENTS

Kuota Pertalite dan Solar semakin menipis pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) untuk membatasi volume konsumsi BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar. Hal ini mengingat kuota yang sudah semakin menipis pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan subsidi BBM sudah membengkak sebesar Rp 502 triliun. Hal ini disebabkan harga minyak semakin bergejolak, sehingga subsidi yang dikeluarkan pemerintah terus bergerak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Tentu saya berharap Pertamina dapat betul-betul mengendalikan volumenya. Jadi supaya APBN itu tidak terpukul,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).

ADVERTISEMENTS


Menurut dia, ada tiga hal yang membuat alokasi APBN kian membengkak. Selain volume BBM subsidi yang terus naik dari yang dikuotakan, harga keekonomiannya juga lebih tinggi dari yang sudah diestimasikan, dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
125 Ribu Penumpang Domestik Masuk Bali Saat Arus Mudik


“Itu semuanya memberikan tekanan pada APBN kita pada 2022 ini. Meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya ini nanti yang kalau volumenya tidak terkendali akan lebih besar di semester II,” ucapnya.


Terkait subsidi BBM, pemerintah sedang membahasnya dengan Pertamina, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Hal ini agar APBN bisa lebih tahan terhadap kenaikan harga keekonomian BBM.


Adapun pemerintah telah menambahkan subsidi energi sebesar Rp 349,9 triliun, dari pagu awal APBN 2022 senilai Rp 152,5 triliun. Alhasil total subsidi energi pada tahun ini sebesar Rp 502,4 triliun.


“Kan kita mencoba meng-absorb shock-nya tadi. Tekanan yang muncul besar sekali kita absorb dengan APBN, dengan dana sampai Rp 502 triliun,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Karyawan Kilang Pertamina Arogan yang Viral Meludah Punya Harta Rp2,2 Miliar


“Tapi kalau shock-nya besar terus dan menyebabkan subsidi sangat besar, kita harus mencari langkah-langkah untuk mengamankan rakyat, mengamankan ekonomi dan mengamankan APBN,” ucapnya.


Sri Mulyani menjelaskan, tambahan subsidi energi tersebut dihitung salah satunya berdasarkan volume atau kuota khusus Pertalite pada APBN 2022 sebesar 23 juta kiloliter. Namun realisasi konsumsi saat ini terus melonjak, bahkan diestimasi bisa mencapai 28 juta kiloliter.


“Ini kan berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan. Belum harga minyaknya sendiri yang kita asumsikan di dalam APBN kan basisnya 100 dolar AS (per barel), kemarin kan sempat pernah 120 dolar AS jadi itu juga akan menambah tekanan,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi