Rabu, 17/04/2024 - 06:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Waspada, Infeksi Bakteri Ini Jadi Faktor Terkuat Terkena Kanker Perut

ADVERTISEMENTS

Kanker perut dianggap menjadi penyakit yang mengancam jiwa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kanker perut juga dikenal sebagai kanker lambung adalah penyakit langka yang baru menyerang lebih dari 26 ribu pasien setiap tahun. Seringkali terdiagnosa pada tahap lanjut, kanker ini dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa.

ADVERTISEMENTS


Kini, para ahli mengungkap satu faktor risiko yang dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan kanker perut. Dengan mengobatinya, Anda mungkin dapat memangkas risiko.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah


Banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker perut termasuk obesitas, penyakit refluks gastroesofagus, gastritis, dan riwayat keluarga kanker perut. Selain itu, pilihan gaya hidup tertentu juga dapat berperan, seperti merokok, serta konsumsi makanan yang tinggi asin atau makanan yang diasap atau rendah buah dan sayuran.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah


Meskipun salah satu faktor di atas dapat meningkatkan risiko kanker perut, ada satu faktor dianggap sebagai faktor penyumbang terbesar. Terinfeksi bakteri Helicobacter pylori (H pylori) adalah faktor risiko terkuat yang diketahui untuk kanker perut yang merupakan penyebab utama kedua kematian terkait kanker di seluruh dunia, merujuk pada studi 2010 dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews (CMS).


Namun demikian, memiliki infeksi H pylori tidak berarti Anda akan terkena kanker perut atau penyakit lainnya. Faktanya, kira-kira 50 persen populasi dunia telah terinfeksi oleh bakteri tersebut dan hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi kanker perut. Namun, jika tidak diobati, sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan infeksi khusus ini dengan sendirinya.

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Paru-Paru Gadis AS Kolaps Dua Kali Setalah Lima Tahun Ngevape


“Begitu H pylori menjajah lingkungan lambung, itu bertahan seumur hidup inang, menunjukkan bahwa respons imun inang tidak efektif dalam membersihkan bakteri ini,” tulis penulis penelitian seperti dilansir BestLife, Kamis (11/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal


Pada mereka yang mengembangkan kanker akibat infeksi H pylori, para ahli mengatakan peradangan sering menjadi penyebabnya. Seluruh proses risiko kanker perut yang terkait dengan H pylori adalah salah satu peradangan

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%


“Dengan H pylori, Anda akan mengalami infeksi yang menyebabkan peradangan, kemudian sembuh, dan kedepannya akan memicu lebih banyak peradangan. Seiring waktu, siklus regenerasi sel yang konstan ini dapat mengakibatkan kanker,” tulis Patrick Lynch, seorang ahli gastroenterologi di Internal Medicine di University of Texas MD Anderson Cancer Center.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024
Berita Lainnya:
Lebih Ketat Jaga Kesehatan Selama Musim Pancaroba


Mayoritas individu yang terinfeksi mengembangkan peradangan kronis. Dia mencatat pembawa H pylori jangka panjang secara signifikan meningkatkan risiko pengembangan penyakit spesifik lokasi.

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Beberapa hal dapat membantu mencegah infeksi H pylori, termasuk mencuci tangan secara teratur terutama hendak makanan, menjaga nutrisi yang tepat untuk mencegah anemia defisiensi besi, dan makan lebih banyak sayuran, seperti brokoli dan kubis.


Jika Anda mengalami masalah pencernaan kronis termasuk gangguan pencernaan, sakit perut, kembung, atau keinginan terus-menerus untuk bersendawa, konsultasikan dengan dokter. Jika Anda didiagnosa terinfeksi H Pylori, dokter akan mendiskusikan kemungkinan pengobatan, yang mungkin terdiri dari antibiotik, penghambat asam, dan penghambat histamin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi