Jumat, 19/04/2024 - 12:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Komisi Perdagangan AS Pertimbangkan Atur Praktek Pengumpulan Data

ADVERTISEMENTS

FTC mempertimbangkan peraturan yang lebih baik dalam melindungi privasi warga AS

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

WASHINGTON — Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mempertimbangkan peraturan yang lebih baik dalam melindungi privasi warga AS. FTC juga ingin menetapkan peraturan agar dapat menindak perusahaan yang mengumpulkan informasi pribadi berlebihan tanpa pemahaman penuh konsumen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

FTC mengeluarkan notifikasi yang mengatakan mereka mempertimbangkan menulis peraturan untuk mengatasi celah dalam keamanan data dan pengawasan komersial yakni “bisnis mengumpulkan, menganalisis, dan mengambil keuntungan dari informasi mengenai masyarakat.”  

ADVERTISEMENTS

FTC mengatakan perusahaan kerap mengumpulkan banyak informasi “hanya sedikit bagian yang konsumen dengan proaktif bagikan.”

“Ketika masyarakat hendak membeli kebutuhan rumah, mengerjakan pekerjaan rumah, atau mengajukan asuransi mobil, misalnya, konsumen hari akan memberikan begitu banyak informasi pribadi tentang diri mereka pada perusahaan, seperti pergerakan, doa, teman, siklus menstruasi, penelusuran internet, dan wajah, di antara aspek-aspek dasar kehidupan mereka,” kata FTC, Kamis (11/8/2022).

Berita Lainnya:
Jepang Ungkap Detail Biaya untuk Perangi Rendahnya Angka Kelahiran

Komisioner FTC harus menyetujui keputusan ini untuk mengajukan peraturan baru dan kemudian diselesaikan melalui pemungutan suara disertai tanggapan dari masyarakat. Terdapat lima komisioner saat ini, tiga dari Partai Demokrat dan dua dari Republik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Saat ini bisnis mengumpulkan data pribadi individu dalam skala masif dan dalam berbagai konteks yang menakjubkan,” kata Ketua FTC Lina Khan dari Partai Demokrat.

Dua orang Komisioner dari Partai Republik menentang rencana ini. Salah satunya, Noah Phillips mengatakan usulan itu terlalu luas dan cakupannya terlalu besar. Rekannya Christine Wilson mengatakan ia khawatir pihak yang menolak rancangan undang-undang privasi yang sedang diperdebatkan di Kongres akan menggunakan usulan FTC sebagai “alasan untuk menggagalkannya.”

Berita Lainnya:
Siapa ISIS-K, Dalang Serangan Teror di Moskow?

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Brian Deese memuji upaya tersebut. Ia mencatat pada Juni 2021 lalu Presiden Joe Biden meminta FTC mempertimbangkan mengadopsi peraturan privasi.

Reaksi atas usulan ini di Senat juga terpecah berdasarkan garis partai. Senator dari Partai Republik Marsha Blackburn menuduh FTC mencoba mendahului Kongres. Sementara Senator Partai Demokrat Richard Blumenthal mengatakan upaya FTC sangat penting karena perusahaan teknologi raksasa mengeksploitasi informasi privat warga AS, anti-bersaing, dan melanggar privasi data


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi