Rabu, 24/04/2024 - 17:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Nielsen: Belanja Iklan Semester I 2022 Capai Rp 135 Triliun

ADVERTISEMENTS

Belanja iklan pada media televisi masih mendominasi, yakni sebesar 79,7 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Nielsen Indonesia mencatat belanja iklan pada semester I 2022 mencapai Rp 135 triliun atau naik tujuh persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 127 triliun. Director Client Lead Nielsen Indonesia Selly Cahyani Putri mengatakan kenaikan ini menandakan bahwa sektor industri mulai mengalami pemulihan pasca pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Semester pertama tahun 2022 ini, bisa dikatakan bahwa pengiklan sudah mulai menunjukkan rasa percaya diri untuk beriklan. Hal ini menunjukkan bahwa industri mulai pulih pascapandemi,” ujar Selly dalam acara Nielsen Press Club di Jakarta, Kamis (11/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ia mengatakan pertumbuhan itu masih didorong oleh belanja iklan pada media televisi yang mendominasi sebesar 79,7 persen. Lalu, pada media digital sebesar 15,2 persen, cetak 4,8 persen dan radio 0,3 persen.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, semester I tahun ini belanja iklan pada media televisi naik sebesar 8 persen dan media digital naik 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, media cetak dan radio masing-masing secara berurutan turun sebesar 6 persen dan 13 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Jadi, delapan persen kenaikan iklan TV ini lebih didorong karena kenaikan rate card yang sebesar tujuh persen,” ujar Selly.

Nielsen mencatat belanja iklan terus mengalami kenaikan. Pada semester I 2019, belanja iklan tercatat Rp 80 triliun, semester I 2020 naik menjadi Rp 104 triliun, semester I 2021 naik lagi menjadi Rp 127 triliun dan semester I tahun ini naik menjadi Rp 135 triliun.

Berita Lainnya:
Antisipasi Lonjakan Mudik, Pelindo Siapkan Pelabuhan Ciwandan 

“Trennya setiap tahun ada kenaikan,” ujar Selly.

Nielsen juga mencatat sebesar 35 persen dari total belanja iklan semester I tahun ini disumbangkan dari kategori online service, perawatan rambut, perawatan wajah, bumbu- bumbuan, serta belanja iklan pemerintah dan organisasi politik.

Dalam melakukan perhitungan, Nielsen Indonesia menggunakan metode gross rate card, yakni tidak memasukkan unsur diskon, promo, paket dan lainnya. Nielsen melakukan monitoring terhadap 15 stasiun televisi, 161 media cetak, 104 radio, 200 situs dan 3 media sosial.

Nielsen: Belanja Iklan Semester I 2022 Capai Rp 135 Triliun

Belanja iklan pada media televisi masih mendominasi, yakni sebesar 79,7 persen.

JAKARTA — Nielsen Indonesia mencatat belanja iklan pada semester I 2022 mencapai Rp 135 triliun atau naik tujuh persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 127 triliun. Director Client Lead Nielsen Indonesia Selly Cahyani Putri mengatakan kenaikan ini menandakan bahwa sektor industri mulai mengalami pemulihan pasca pandemi Covid-19.

“Semester pertama tahun 2022 ini, bisa dikatakan bahwa pengiklan sudah mulai menunjukkan rasa percaya diri untuk beriklan. Hal ini menunjukkan bahwa industri mulai pulih pascapandemi,” ujar Selly dalam acara Nielsen Press Club di Jakarta, Kamis (11/6/2022).

Berita Lainnya:
Airlangga Tegaskan Pendistribusian Perlinsos Dilaksanakan secara Transparan dan Akuntabel

Ia mengatakan pertumbuhan itu masih didorong oleh belanja iklan pada media televisi yang mendominasi sebesar 79,7 persen. Lalu, pada media digital sebesar 15,2 persen, cetak 4,8 persen dan radio 0,3 persen.

Menurut dia, semester I tahun ini belanja iklan pada media televisi naik sebesar 8 persen dan media digital naik 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, media cetak dan radio masing-masing secara berurutan turun sebesar 6 persen dan 13 persen.

“Jadi, delapan persen kenaikan iklan TV ini lebih didorong karena kenaikan rate card yang sebesar tujuh persen,” ujar Selly.

Nielsen mencatat belanja iklan terus mengalami kenaikan. Pada semester I 2019, belanja iklan tercatat Rp 80 triliun, semester I 2020 naik menjadi Rp 104 triliun, semester I 2021 naik lagi menjadi Rp 127 triliun dan semester I tahun ini naik menjadi Rp 135 triliun.

“Trennya setiap tahun ada kenaikan,” ujar Selly.

Nielsen juga mencatat sebesar 35 persen dari total belanja iklan semester I tahun ini disumbangkan dari kategori online service, perawatan rambut, perawatan wajah, bumbu- bumbuan, serta belanja iklan pemerintah dan organisasi politik.

Dalam melakukan perhitungan, Nielsen Indonesia menggunakan metode gross rate card, yakni tidak memasukkan unsur diskon, promo, paket dan lainnya. Nielsen melakukan monitoring terhadap 15 stasiun televisi, 161 media cetak, 104 radio, 200 situs dan 3 media sosial.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi