Jumat, 19/04/2024 - 21:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

CDC tak Lagi Wajibkan Siswa Terpapar Covid-19 Jalani Karantina, Apa Kata Dokter Anak?

ADVERTISEMENTS

CDC memperbarui rekomendasinya terkait siswa terpapar Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan panduan baru penanganan Covid-19. Kini, mereka tidak lagi merekomendasikan sekolah atau tempat penitipan anak (daycare) untuk mewajibkan siswanya yang terpapar Covid-19 untuk menjalani karantina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Itu berarti siswa yang memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19 masih boleh ke sekolah. Kebijakan ini dilakukan mengingat kondisi pandemi sekarang sudah jauh berbeda dengan dua tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS


“Panduan CDC yang telah diperbarui mengakui bahwa tempat terbaik untuk anak-anak adalah di dalam kelas, dan bahwa ini dapat dilakukan dengan aman dengan tingkat risiko yang dapat diterima,” kata Richard Besser, seorang dokter anak dan presiden dari Robert Wood Johnson Foundation, melalui surel kepada NBC News.


Besser mengapresiasi pembaruan panduan CDC tersebut. Menurutnya, ini penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak-anak berikut kesehatan fisik dan mental dan keberhasilan akademisnya.

Berita Lainnya:
Presiden Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Konflik Iran-Israel


Sebagai bagian dari persiapan kembali sekolah pada musim gugur mendatang, CDC juga mencabut rekomendasi test to stay bagi siswa yang memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19. Test to stay merupakan strategi yang memungkinkan siswa terus menghadiri pembelajaran secara tatap muka dengan syarat dites setiap hari atau minimum dua kali dalam sepekan setelah terpapar SARS-CoV-2 dan tak mengembangkan gejala.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tanda Keretakan Kian Jelas, Israel Jadwal Ulang Kunjungan Delegasi ke Washington 


Dikutip dari laman US News, sejumlah pihak telah mengkritik strategi tersebut lantaran dinilai terlalu membebani sekolah yang sudah terbebani oleh kurangnya sumber daya. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan berbarengan dengan rekomendasi terbarunya, CDC mengatakan bahwa pengujian skala luas “mungkin tidak hemat biaya dalam lingkup masyarakat umum, terutama jika prevalensi Covid-19 rendah.”

Badan tersebut juga mengatakan tidak lagi merekomendasikan orang yang tidak divaksinasi untuk dikarantina setelah terpapar Covid-19. Karantina kini hanya direkomendasikan untuk orang-orang di tempat berkumpul berisiko tinggi tertentu, seperti lembaga pemasyarakatan, tempat penampungan tunawisma, dan panti jompo. Sekolah tidak termasuk dalam kategori risiko tinggi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi