Rabu, 24/04/2024 - 04:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Kedewasaan Bermedia Sosial Perkecil Risiko Penyalahgunaan

ADVERTISEMENTS

Media sosial merupakan hutan belantara yang perlu disikapi dengan bijak

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA— Di balik manfaat media sosial terdapat juga dampak negatif dan merugikan, seperti terjadinya perundungan di antara anggota masyarakat. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Lewat media sosial seseorang bisa menyebarkan kabar tidak benar (hoaks) mengenai orang lain. Berita tidak benar atau malah segala jenis fitnah bisa terjadi melalui media sosial ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut anggota Komisi I DPR RI, Lodewijk F Paulus, media sosial adalah sebuah fenomena baru di dunia digital yang saat ini kita hadapi. “Media sosial dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik,” ujar Lodewijk dalam keterangannya, Sabtu (13/8/2022).   

ADVERTISEMENTS


Dia mengatakan, media sosial biasanya digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan keluarga, teman, dan orang lain yang memiliki ketertarikan yang sama. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tips Mental Sehat Setelah Libur Lebaran, Hindari Kebanyakan Scrolling Medsos


Kaum remaja sebagai pengguna dapat melakukan komunikasi satu sama lain pada media sosial melalui fitur yang tersedia, termasuk berkomunikasi dengan cara mengirim pesan teks (chatting), berkomentar pada kolom yang tersedia, berbagi informasi, file, foto atau video dan komunikasi dengan panggilan telepon atau video. 


“Tapi juga media sosial mempunyai dampak positif dan negative dalam perkembangannya di dunia digital, kita juga harus selektif dalam memaksimalkan media sosial,” kata dia.   


Dia mengatakan, informasi yang biasanya dibagikan pada media sosial tidak hanya informasi yang bersifat umum, seperti berita dan hiburan saja, tetapi bisa juga informasi yang bersifat khusus, seperti materi pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan, informasi yang bersifat pribadi pun dapat diakses orang lain. 


Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Provisi Lampung, Munizar, sebagai narasumber kedua juga menyampaikan bahwa di tengah arus informasi yang cepat kita harus mampu memanfaatkan media sosial dengan baik sebagai salah satu corong informasi. 

Berita Lainnya:
Kemendikbudristek: Target 100 Persen Penerapan Kurikulum Merdeka Bukan Tujuan Utama


“Pemanfaatan media sosial sebagai bahan pemberitaan di media nasional dalam rangka menyampaikan informasi yang proporsional,” ujar Munizar.


Dia mengatakan, media sosial dapat digunakan untuk menyalurkan hobi secara kreatif sebagai sarana hiburan, seperti bermain gim online atau hanya sekadar melihat-lihat foto dan video.  


Dia menambahkan, media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana belajar atau kegiatan berwirausaha. Kemudahan memperoleh dan menyebarkan informasi memungkinkan media sosial dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran di sekolah, seperti berkomunikasi, mengorganisasi berbagai kegiatan, belajar secara daring/online, berbagi materi pelajaran, dan mengerjakan tugas sekolah. 


“Media sosial dimanfaatkan sebagai media komunikasi yang relatif murah dan efisien. Berkomunikasi lewat chat, telepon, dan video call tentu lebih murah dan efisien dibandingkan dengan bertemu langsung,” kata dia.    

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi