Kamis, 25/04/2024 - 17:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Contoh Toleransi Islam yang Diteladankan Rasulullah SAW dan Umar bin Khattab RA

ADVERTISEMENTS

Toleransi merupakan prinsip yang sangat agung dalam Islam

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA— Agama Islam memerintahkan agar manusia bertoleransi dan memilih yang mudah selama diperkenankan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Prof M Quraish Shihab dalam buku terbarunya yang berjudul  “Toleransi: Ketuhanan, Kemanusiaan dan Keberagamaan”, menuturkan, Allah SWT memang telah menetapkan kemudahan dalam tuntunan-Nya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Namun demikian, setelah kemudahan-kemudahan itu, lahir lagi toleransi-toleransi yang mestinya menjadikan seseorang dapat dengan sangat mudah melaksanakan tuntunan agama.   

ADVERTISEMENTS


Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjabarkan toleransi dalam kehidupan sosial berdasarkan ayat-ayat Alquran. Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan beberapa contoh penerapan toleransi oleh Nabi SAW dan umat Islam. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Di antaranya, saat nabi menggagas Piagam Madinah yang kandungannya mengatur hubungan antarmasyarakat Madinah yang plural. 


Selain itu, penulis juga mengungkapkan teladan Nabi SAW saat berjanji kepada umat Kristiani setelah berhasil memasuki kota Makkah pada 360 M. 

Berita Lainnya:
Mengapa Yahudi Dilaknat Oleh Allah SWT? Ini Penjelasan Alquran


Menurut Quraish Shihab, secara umum tujuan utama dari janji Nabi kala itu adalah untuk terciptanya hubungan harmonis umat Islam dan umat Kristiani. 


Apalagi, diakui oleh semua pihak, bahkan oleh Alquran bahwa hubungan kedua pemeluk agama ini, pada masa hidup Nabi sangat harmonis. Hal ini ditegaskan dalam Surat al-Maidah ayat 82.


 لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ


Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.

Berita Lainnya:
Sembilan Karomah Sahabat Nabi


Meskipun buku ini tipis, nilai-nilai toleransi dalam karya ini sangat padat dengan merujuk Alquran, hadits, bahkan sejarah. 


Misalnya, penulis menceritakan bahwa Khalifah Umar bin Khattab ketika dipersilakan untuk sholat di dalam gereja, dia memilih untuk sholat di tangga. 


Umar khawatir, jika sholat di dalam gereja, nanti umat Islam akan mengklaim gereja itu miliknya, lalu mereka mengubahnya menjadi masjid. 


Terlepas dari sahih tidaknya riwayat yang dinukil Ibnu Khaldun ini, tapi yang jelas bahwa gereja tidak boleh diubah statusnya secara paksa menjadi masjid atau bangunan apapun.    

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi