Rabu, 24/04/2024 - 10:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

IN-DEPTH

Sumbangsih Muhammadiyah Bagi Kemerdekaan Indonesia dari Zaman Kolonial Hingga Milenial

ADVERTISEMENTS

Memasuki era 77 tahun Indonesia tetap menjadi gerakan amar ma’ruf nahi munkar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penulis:Prof Dr Agus Suradika, Pakar Pendidikan UMJ dan Wakil Ketua Umum Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sedikitnya ada dua peran penting Muhammadiyah menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Pertama, Ki Bagus Hadikusumo didukung Kahar Muzakkir dan Kasman Singodimedjo menjadi penentu konsensus nasional penetapan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Konsensus nasional itu menjadi konstitusi dasar sekaligus penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Muhammadiyah menyebutnya sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah, negara kesepakatan dan persaksian. 

ADVERTISEMENTS


Kedua, Jenderal Besar Soedirman  adalah kader Muhammadiyah. Melalui Soedirman perang gerilya terus dikobarkan. Indonesia setelah proklamasi, tetap diakui esksitensinya berkat grilya Soedirman. Dari perjuangan Soedirman inilah lahir Tentara Nasional Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bolehkah Wanita Bepergian Jauh Sendirian? Ini Penjelasan Imam Abu Zakaria Yahya


Lalu Apa yang harus diperjuangan Muhammadiyah untuk Indonesia di usia 77 tahun ini?


Muhammadiyah adalah Gerakan amar ma’ruf nahi munkar. Dua sayap Gerakan itu: mengajak berbuat baik dan mencegah berbuat munkar (Al Imran: 104)  harus terus dikepakan. Dua sayap Gerakan Muhammadiyah, Aisyiah, dan organisasi-organisasi otonomnya terus berkepak. Dari kepakan itu  kini sudah berwujud ratusan Rumah Sakit, Ratusan Panti Asuhan, dan ribuan sekolah. Bahkan, kepakan dua sayap itu sudah sampai ke manca negara.


Di milad ke 77 Republik Indonesia tahun 2022 ini, seluruh anak bangsa termasuk aktifis Muhammadiyah dihadapkan pada era disrupsi.  Era di mana terjadinya perubahan masif yang mengubah sistem dan tatanan sosial yang lebih baru. Untuk menjaga eksistensinya Muhammadiyah harus terus bergerak, sebagaimana Soedirman menggerakan perang grilya. Selain bergerak, Muhammadiyah juga terus beradaptasi dan menjadi motor penggerak perubahan. Kasman adalah sosok adaptif yang patut menjadi contoh. 

Berita Lainnya:
Bolehkah Wanita Bepergian Jauh Sendirian? Ini Penjelasan Imam Abu Zakaria Yahya


Ummat Islam memiliki  surat ar-Radu ayat 11. Terjemaan ayat tersebut: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Muhammadiyah  harus menjadikan ayat ini sebagai spirit perubahan. Berubah sesuai perkembangan zaman, sekaligus menjadi aktor perubahan zaman tersebut. Dirgahayu 77 tahun Republik Indonesia. Menyongsong Muktamar ke 48 Muhammadiyah tahun 2022.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi