Kamis, 25/04/2024 - 13:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Tak Diundang KTT, Pemimpin Militer Myanmar Kecam ASEAN 

ADVERTISEMENTS

Pemimpin junta menuding ASEAN menyerah pada “tekanan eksternal”.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 NAYPYITAW — Pemimpin militer Myanmar pada Rabu (17/8/2022) mengecam ASEAN karena mengecualikan para jenderalnya dari pertemuan regional. Pemimpin junta menuding ASEAN menyerah pada “tekanan eksternal”.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengecam junta Myanmar, karena gagal membuat kemajuan nyata dalam rencana perdamaian yang disepakati tahun lalu. Termasuk terlibat dengan oposisi dan penghentian permusuhan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah sipil terpilih dalam kudeta tahun lalu. Sejak itu, militer menghancurkan perbedaan pendapat dengan kekuatan mematikan. Belum lama ini, junta Myanmar telah dikritik karena mengeksekusi aktivis politik dan memenjarakan pemimpin sipil terpilih, Aung San Suu Kyi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
TNI AU Kerja Sama dengan AU Yordania Terjunkan Bantuan Langsung ke Gaza


ASEAN melarang para jenderal Myanmar menghadiri pertemuan regional karena mereka tidak memenuhi konsensus yang telah disepakati dengan negara anggota ASEAN lainnya. Sementara junta Myanmar menolak tawaran untuk mengirim perwakilan nonpolitik ke pertemuan ASEAN. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Jika kursi yang mewakili suatu negara kosong, maka itu tidak boleh dicap sebagai KTT (Konfensi Tingkat Tinggi) ASEAN,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun sembari menambahkan, Myanmar sedang bekerja untuk mengimplementasikan rencana perdamaian.


“Apa yang mereka inginkan adalah agar kita bertemu dan berbicara dengan teroris,” kata Zaw Min Tun merujuk pada gerakan pro-demokrasi yang mengangkat senjata melawan militer.  

Berita Lainnya:
Harvard Bubarkan Satu-satunya Organisasi Mahasiswa Pro-Palestina


Zaw Min Tun mengatakan, ASEAN melanggar kebijakannya sendiri untuk tidak mencampuri urusan kedaulatan suatu negara. Menurutnya, ASEAN  menghadapi “tekanan eksternal”. Tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, Chum Sounry, mengatakan, ASEAN berharap situasi di Myanmar segera kondusif. Sehingga Myanmar dapat kembali bergabung dalam konferensi ASEAN. Beberapa negara barat termasuk Amerika Serikat dan Inggris telah menjatuhkan sanksi kepada junta Myanmar atas kudeta tersebut.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi