Jumat, 26/04/2024 - 03:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pakar: BIAN Momentum Lengkapi Imunisasi Anak

ADVERTISEMENTS

Selama pandemi, imunisasi anak banyak yang tidak lengkap.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Pakar kesehatan anak Prof Soedjatmiko mengatakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 merupakan momentum yang tepat untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang tertinggal saat pandemi Covid-19. Ia mengingatkan bahwa imunisasi sangat penting untuk memberikan perlindungan atau proteksi pada anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Anggota Satgas Imunisasi Anak PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan pada saat ini banyak penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi atau balita. Penyakit tersebut bisa dicegah dengan imunisasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Jika imunisasinya tidak lengkap maka berisiko sakit berat, cacat atau bahkan meninggal dunia,” kata Prof Soedjatmiko ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat (19/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dokter Penipu yang Tawarkan Injeksi Otak untuk Sembuhkan Anak Autis Diburu Polisi Inggris

Oleh karena itu, menurut Prof Soedjatmiko, agar imunisasi anak segera lengkap, orang tua bisa memanfaatkan momentum BIAN 2022. Di fasilitas kesehatan terdekat, orang tua bisa datang untuk mendapatkan imunisasi seperti campak rubella, polio, DPT-HB-Hib, dan PCV untuk anaknya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyebut, imunisasi tersebut aman dan sudah dilakukan di banyak negara. Efek samping vaksinasi cenderung ringan.

“Setelah imunisasi kadang ada sedikit kemerahan, nyeri atau bengkak di bekas lokasi suntikan, itu adalah reaksi wajar dan akan hilang dalam beberapa hari,” katanya.

Berita Lainnya:
Anak-Anak Wajib Dijaga, Jangan Sampai Tertinggal Saat di Stasiun

Jika anak mengalami demam atau rewel, menurut Prof Soedjatmiko, bisa diberikan obat penurun panas atau penghilang nyeri. Namun, andaikan anak makin rewel, demam tinggi, atau keluhan lain segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.


“Hanya saja ini sangat jarang terjadi,” ujar Prof Soedjatmiko.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia telah membuat cakupan imunisasi dasar pada anak bangsa sangat berkurang. Pembatasan kegiatan yang menyebabkan kerumunan selama pandemi telah menunda kinerja pemerintah mendistribusikan vaksin pada masyarakat.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi