Rabu, 24/04/2024 - 09:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Alergi Bisa Pengaruhi Kondisi Psikologis Anak dan Orang Tua

ADVERTISEMENTS

Alergi tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Psikolog anak dari Universitas Indonesia Anastasia Satriyo mengatakan alergi yang dialami anak bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik. Kondisi itu juga memengaruhi kondisi psikologis anak dan orang tuanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Dari penelitian yang ada, anak yang alergi ini lebih rentan mengalami kecemasan,” kata Anastasia dalam sebuah webinar pada Selasa (23/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Anak akan merasa badannya merasa ringkih. Sebab, ia bisa bermasalah saat makan sesuatu, sementara teman-temannya tidak.

ADVERTISEMENTS


“Makan ini teman-teman lain enggak apa-apa, kok aku apa-apa, dia cemas, aku boleh enggak ya makan ini, dan isunya akan lebih banyak ketika dia keluar rumah,” ujar Anastasia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ibu dengan TBC Masih Bisa Menyusui, Begini Caranya

Meski demikian, Anastasia menegaskan bahwa kecemasan pada anak juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan pengaruh dari lingkungan sosialnya. “Anak yang lahir dengan isu alergi, pasti orang tuanya lebih cemas dan itu menjadi aksi-reaksi pada anak,” kata Anastasia.

Dalam aspek perkembangan anak, Anastasia mengatakan bahwa menurut penelitian, gangguan alergi dapat membawa dampak pada fisik, sosial, dan kognitif. Adapun kondisi psikologis yang mungkin terjadi pada anak-anak dengan alergi mulai dari gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif, dan lemas.

Kemudian saat memasuki usia sekolah, anak yang menderita alergi dikatakan Anastasia rentan mengalami pengucilan atau isolasi sosial. Sebab, meraka tidak bisa beraktivitas seperti teman-teman sebayanya.

Berita Lainnya:
Tips Kendalikan Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

“Ini terkait juga dengan isu bullying, misalnya enggak asik ah kamu enggak bisa makan ini, enggak bisa main kayak gini,” ungkap Anastasia.

Sementara dari sisi orang tua, ketika memiliki anak yang menderita alergi, mereka juga sering kali mengalami kecemasan. Bahkan, kondisi kecemasannya justru lebih serius daripada alergi itu sendiri.

“Hal ini tergambar dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 41 persen orang tua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka,” tutur Anastasia.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi