Sabtu, 20/04/2024 - 01:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Siswa Palestina Mulai Tahun Ajaran Baru di Tengah Suasana Kesedihan

ADVERTISEMENTS

Siswa Palestina kehilangan teman-teman mereka akibat serangan Israel.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 RAMALLAH — Menurut kementerian pendidikan di Ramallah, sekitar 1,4 juta siswa Palestina memulai tahun ajaran baru di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Senin (29/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Di pagi hari, siswa Palestina bergegas ke sekolah mereka setelah liburan musim panas berakhir. Beberapa pergi ke sekolah yang dikelola Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), sementara yang lain bergabung dengan sekolah pemerintah, dan sisanya bersekolah di sekolah swasta di Palestina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kisah Ulama yang Belajar Ilmu Faraidh Ketika Hadapi Sakaratul Maut


Kali ini, tidak ada kegembiraan yang cenderung datang pada hari pertama tahun ajaran baru bagi para siswa, terutama bagi mereka yang kehilangan teman sekelas selama serangan Israel baru-baru ini di Jalur Gaza yang terkepung.


Begitu siswa kelas lima dari sebuah sekolah yang terletak di kota Khan Younis di Gaza selatan tiba di kelas mereka, banyak yang mulai menangis ketika mereka menemukan foto teman sekelas mereka Layan al-Shaer yang menempati kursinya alih-alih dirinya sendiri.


Seorang gadis sepuluh tahun meninggal karena cedera dalam serangan Israel selama konflik militer tiga hari dengan Jihad Islam Palestina (PIJ) di Gaza awal bulan ini, yang menewaskan sedikitnya 50 orang, termasuk 17 anak-anak dan melukai sekitar 360 orang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Surat Jaminan Umar Bin Khattab untuk Umat Nasrani dan Gereja Ini Menginspirasi Dunia


Dilansir The New Arab, Senin (29/8/2022), Retal al-Shaer yang merupakan teman Layan mengatakan: “Saya tidak akan bisa lagi bertemu teman saya atau bahkan bermain dan belajar dengannya.”


“Kami dulu datang ke sekolah kami bersama-sama. Sangat menyakitkan kehilangan dia,” kata gadis itu. 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi