Rabu, 24/04/2024 - 03:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dr Piprim: Anak Harus Dirangsang Aktif Bergerak

ADVERTISEMENTS

Aktif bergerak akan berpengaruh positif pada tumbuh kembang anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengingatkan orang tua bahwa anak harus dirangsang untuk banyak bergerak. Itu akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang mereka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Dari aspek tumbuh kembang, anak harus dirangsang untuk beraktivitas fisik entah kejar-kejaran, main sepeda, bahkan nge-gym dan latihan beban,” kata Piprim saat bertemu Antara di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
HUT Ke-44, Pengurus YKB Polda Aceh Gelar Olahraga Bersama

Menurut Piprim, dalam mengajak anak berolahraga, orang tua harus mengetahui minat dan kecenderungan anak terhadap aktivitas olahraga tertentu. Bahkan, menurut dia, tak masalah jika anak lebih menyukai olahraga berat seperti latihan beban selama intensitasnya tak berlebihan dan sesuai dengan usianya.

ADVERTISEMENTS

Enggak usah kita paksa maunya kita, kita cukup mengarahkan saja. Tetapi pada prinsipnya, anak-anak itu boleh latihan beban sepanjang itu sesuai dengan usianya,” ujar Piprim.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Piprim kemudian mengambil contoh anak-anak di Rusia yang sudah latihan beban sejak dini. Mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan memiliki postur tubuh tinggi. Hal tersebut, kata dia, merupakan bukti bahwa tak ada masalah jika anak melakukan latihan beban.

Berita Lainnya:
Lima Kombinasi Makanan yang Baik untuk Penyerapan Nutrisi

Hanya pandemi telah membuat segala aktivitas harus dilakukan di rumah. Anak-anak pun menjadi jarang bergerak sehingga tubuh mereka tidak bugar.

“Anak-anak yang dikurung terus di rumah, ini sangat bermasalah karena kalau dikurung biasanya larinya ke gadget dan snacking,” kata Piprim.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi