Kamis, 25/04/2024 - 13:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Imunisasi Lengkap Sangat Penting untuk Cegah Stunting

ADVERTISEMENTS

Salah satu penyebab stunting ialah penyakit kronis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Stunting tak hanya disebabkan oleh malanutrisi, tapi juga penyakit kronis. Itulah pentingnya memberikan imunisasi lengkap pada anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Karena salah satu penyebab stunting itu penyakit, maka melengkapi imunisasi pada anak juga bisa berperan penting,” kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) saat bertemu Antara di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut Piprim, anak yang gampang sakit karena tidak menerima imunisasi lengkap akan mengalami gangguan nutrisi karena nafsu makannya terganggu. Pada akhirnya, kata dia, hal tersebut akan menyebabkan anak menjadi stunting.

ADVERTISEMENTS

“Anak yang sehat, nafsu makannya akan baik, makannya juga bisa banyak kan, insya Allah enggak stunting, kalau dikasih asupan yang benar. Tapi kalau anak itu bolak-balik sakit, bolak-balik dirawat di rumah sakit, tentu akan berpengaruh ke nutrisi yang masuk ke dia. Di sinilah pentingnya melengkapi imunisasi rutin yang sudah digariskan oleh pemerintah,” tutur Piprim.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bakteri Penyebab TBC Mampu Bertahan di Udara Berjam-jam, Pakai Masker Saat di Kerumunan

Piprim juga mengatakan bahwa saat anak akan diimunisasi di posyandu, ada pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Dengan begitu, orang tua bisa mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Saat anaknya kontrol imunisasi, itu harus selalu diperiksa berat badan, panjang badan, dan lingkar kepalanya. Indonesia juga menggunakan buku KIA baik untuk ibu dan anaknya, nanti dicocokkan saja, ada di jalur yang benar atau enggak. Kalau ada penyimpangan, baik dia (grafiknya) datar aja itu sudah enggak bener ya, karena seharusnya naik,” kata Piprim.

Berita Lainnya:
Penyakit TB yang Diderita Anak-Anak tidak Menular, Mitos atau Fakta?

Hanya saja, menurut Piprim, cakupan imunisasi pada anak di Indonesia menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Terbukti, saat ini sudah banyak bermunculan penyakit-penyakit sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti difteri, campak, dan rubella.

“Ada beberapa laporan difteri muncul kembali, rubella, campak, tetanus bahkan, dan ini membuat kita prihatin ya karena selama ini penyakit itu sudah terkendali dengan cakupan imunisasi yang tinggi. Tapi pandemi ini cukup berdampak,” ujar Piprim.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi