Rabu, 24/04/2024 - 06:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Syahganda Nainggolan: Kaum Oligarki Sudah Kebablasan dan Harus Mawas Diri di Pilpres 2024

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Keterlibatan oligarki kapital dalam perpolitikan Indonesia selama era reformasi ini telah kebablasan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kaum oligarki kapital ini merupakan segelintir pengusaha kaya yang mengendalikan perpolitikan di Indonesia, baik langsung mupun di belakang layar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Mereka juga menyebabkan perpecahan persatuan nasional yang dalam. Untuk itu, dalam konteks Pilpres 2024, kaum oligarki harus mawas diri,” kata Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (1/9).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
KSAU: TNI AU Siap Sambut Kedatangan Alutsista Baru

Syahganda lantas mengutip disertasi Profesor Jeffrey Winters saat menjadi narasumber KPK membahas tentang Oligarki beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dikatakan Jeffrey, oligarki di Indonesia telah berubah dari sultanic oligarchy yang dipimpin Suharto di era Orde Baru menjadi “ruling oligarchy”.

“Oligarki kini menjadi penguasa yang memerintah. Oligarki selalu menciptakan ‘boneka’ untuk mengatur sebuah negara agar kepentingannya mengakumulasi dalam kapital berlangsung aman,” jelas mantan aktivis mahasiswa ITB era 1980-an ini.

Berita Lainnya:
Kubu Ganjar-Mahfud Dituding Manfaatkan Amicus Curiae Megawati

Selain itu, ketimpangan sosial di Indonesia yang sudah berberbasis etnis telah menciptakan kebencian rasial yang semakin dalam di era demokrasi pada negara-negara yang bertransformasi ke demokrasi, seperti Indonesia.

Saat ini ketimpangan dan kebencian rasial di Indonesia sudah seperti api dalam sekam. Oleh karena itu, kata Syahganda, kaum oligarki harus menjaga nilai-nilai persatuan secara sungguh-sungguh dalam politik pencapresan 2024.

“Jangan sampai keguncangan sosial justru terjadi akibat keinginan kaum oligarki mengatur negara kita,” tutup Syahganda. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi