Sabtu, 20/04/2024 - 01:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Kremlin Salahkan Barat Berhentinya Operasi Nord Stream 1

ADVERTISEMENTS

Sanksi menyebabkan kekacauan dalam pemeliharaan pipa Nord Stream !.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 MOSKOW — Kremlin mengatakan sanksi-sanksi Barat yang harusnya disalahkan atas berhentinya operasi Nord Stream 1. Nord Stream adalah pipa yang menyalurkan gas dari Rusia ke Jerman.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dalam konferensi dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sanksi-sanksi itu “menyebabkan kekacauan” dalam pemeliharaan pipa. Ia juga menolak klaim yang menyatakan langkah Rusia menghentikan pasokan energinya ke Eropa sebagai langkah politik.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Romania dan Bulgaria Bergabung ke Schengen, Apa Saja Dampaknya?


Gazprom menghentikan total pasokan gas melalui pipa gas tersebut. Setelah mengatakan mendeteksi kebocoran minyak selama pemeliharaan pipa pekan lalu.


Kremlin mengatakan sanksi-sanksi Barat mengganggu kemampuan perusahaan pemasok peralatan dan jasa Nord Stream 1, Siemens Energy membantu memperbaiki mesin yang mengalami kebocoran minyak di stasiun kompresor Portovaya.

Berita Lainnya:
Amnesty Internasional: Sudah Waktunya Bertindak Cegah Genosida


“Masalah dengan pasokan gas terjadi karena sanksi-sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat pada negara, termasuk Jerman dan Inggris,” kata Peskov, Senin (5/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Tidak ada alasan lain yang menyebabkan masalah pasokan,” tambahnya.


Peskov mengatakan bila sanksi-sanksi dicabut, maka perbaikan dapat selesai dengan mudah. Kemudian gas dalam kembali disalurkan.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi