Jumat, 19/04/2024 - 05:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Makanan dan Minuman yang Bikin Anda Jadi Sasaran Gigitan Nyamuk

ADVERTISEMENTS

Satu faktor yang memengaruhi ketertarikan nyamuk pada manusia adalah pola makan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Sebagian orang tampaknya memiliki “magnet” yang membuat mereka lebih sering digigit nyamuk dibandingkan orang lain. Ternyata, salah satu faktor yang memengaruhi ketertarikan nyamuk pada manusia adalah pola makan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Tubuh manusia memproduksi lebih dari 350 jenis senyawa organik volatil atau VOC yang berbeda. Ada beberapa VOC yang menarik bagi nyamuk, namun ada pula VOC yang tidak.

ADVERTISEMENTS


Beberapa contoh VOC yang diketahui menarik bagi nyamuk adalah karbon dioksida, asam laktat, aseton, dan amonia. Asam laktat biasanya dikeluarkan saat berolahraga, sedangkan aseton kerap dilepaskan saat proses ketosis.


Menurut studi, ada beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat tubuh manusia mengeluarkan VOC yang disukai oleh nyamuk. Berikut ini adalah tiga makanan dan minuman di antaranya, seperti dilansir laman Eat This Not That, beberapa waktu lalu:


1. Alkohol

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dapat meningkatkan produksi VOC yang dapat menarik perhatian nyamuk. Sebuah studi dalam Journal of the American Mosquito Control Association misalnya, menemukan bahwa jumlah nyamuk yang menghinggapi tubuh tampak lebih banyak setelah seseorang minum bir.

Berita Lainnya:
Peneliti China Ungkap Konsumsi Kafein Selama Kehamilan Ada Kaitannya dengan Autisme


Studi lain dalam jurnal PLOS ONE juga menunjukkan hal serupa. Studi ini mendapati bahwa minuman beralkohol dapat meningkatkan “daya tarik” manusia di hadapan nyamuk dengan cara meningkatkan suhu tubuh dan mengubah VOC di dalam tubuh.


2. Kopi dan kafein 


Studi terbaru yang dikutip dalam artikel Current Research in Parasitology and Vectorborne Diseases mengungkapkan, kafein merupakan senyawa yang bisa ditemukan di kulit. Keberadaan kafein pada kulit ini bisa meningkatkan daya tarik bagi nyamuk.


Menurut peneliti, kafein dapat meningkatkan metabolisme yang kemudian berdampak pada peningkatan suhu tubuh. Peningkatan ini akan menarik perhatian nyamuk mengingat nyamuk lebih menyukai tubuh manusia yang lebih hangat.


Meski penelitian lebih lanjut dibutuhkan, mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi atau minuman beraroma kuat lain bisa membantu mengurangi ketertarikan nyamuk untuk menghinggapi tubuh seseorang.


3. Diet rendah karbo


Ketika mendapatkan asupan karbohidrat yang sangat minim, tubuh akan mulai membakar keton sebagai energi. Proses ini bisa memproduksi VOC yang disukai nyamuk, yaitu aseton.

Berita Lainnya:
Istilah Seputar ASI yang Perlu Ibu Tahu


Oleh karena itu, pola makan rendah karbohidrat berpotensi membuat seseorang menjadi lebih disukai nyamuk. Akan tetapi, sebagian orang mungkin memiliki alasan medis yang membuat mereka harus menerapkan diet rendah karbohidrat. Sebelum memutuskan untuk mengubah pola makan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.


Menghalau gigitan


Untuk menghindari gigitan nyamuk, ada beberapa hal lain yang juga bisa dilakukan. Beberapa di antaranya adalah menjaga kebersihan kulit dan biasakan mandi setelah melakukan aktivitas yang berkeringat.


Penggunaan losion antinyamuk dan baju yang tepat juga bisa mengurangi gigitan nyamuk. Baju yang sebaiknya digunakan untuk menghindari gigitan nyamuk adalah baju yang longgar. Seperti dilansir FitforTravel, gigitan nyamuk masih bisa menembus baju yang ketat.


Bila memungkinkan, menyalakan AC di dalam ruangan juga bisa mengurangi keberadaan nyamuk. Alasannya, nyamuk jarang memasuki ruangan di mana AC digunakan secara terus-menerus. Namun pastikan jendela dan pintu dalam kondisi tertutup rapat agar AC bekerja dengan optimal. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi