Jumat, 19/04/2024 - 23:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Malaysia Desak ASEAN Tangani Masalah Myanmar

ADVERTISEMENTS

Masalah Myanmar tidak dapat menunggu sampai KTT para pemimpin ASEAN

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

KUALA LUMPUR – Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Abdullah menyerukan Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk bertindak lebih untuk ikut menyelesaikan masalah di Myanmar. Ia mendesak Sekretariat ASEAN lebih peduli dan memprioritaskan krisis politik di Myanmar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Saifuddin mengatakan dia dan rekan-rekan menteri luar negeri ASEAN hanya menerima laporan tentang situasi di Myanmar dari kontak mereka sendiri melalui organisasi Internasional dan organisasi non-pemerintah (LSM). Namun bukan dari sekretariat ASEAN itu sendiri.

ADVERTISEMENTS

“Pada 3 September, saya telah menulis surat kepada Sekjen Asean yang meminta, antara lain, untuk memberitahu menteri luar negeri ASEAN tentang apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar,” kata dia seperti dilansir laman Malay Mail, Selasa (6/9/2022).

Berita Lainnya:
Australia Desak Warganya Segera Tinggalkan Israel

“Sekretariat ASEAN harus memiliki rasa urgensi untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar, mereka (sekretariat ASEAN) harus memiliki tim penuh waktu yang menangani konflik tersebut,” lanjutnya.

Saifuddin mengatakan krisis Myanmar kini sedang ditangani melalui pertemuan dan seharusnya tidak demikian. Menurutnya isu Myanmar ini tidak dapat menunggu sampai KTT para pemimpin ASEAN November untuk membahas masalah ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia juga meminta ASEAN untuk bertindak lebih mendesak dalam upayanya untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan memacu proses perdamaian di Myanmar yang diperintah junta. Dia juga meminta negara-negara anggota Asean untuk memutuskan apakah mereka akan terus bekerja dengan junta dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Sebab LSM lokal tertentu di Myanmar tidak mau bekerja dengan militer karena mereka tidak mempercayai mereka.

Berita Lainnya:
Efek Boikot, McDonald's Ambil Alih Ratusan Gerainya di Israel

“Asean harus memutuskan, di mana kita berdiri? Apakah kita melanjutkan dengan junta? Atau apakah kita bekerja tanpa junta dan mendukung orang-orang yang kita kenal melakukan pekerjaan yang baik? Ini pertanyaan besar dan harus segera diputuskan,” kata Saifuddin.

Sejak kudeta militer, ASEAN terus mendorong junta Myanmar untuk mengimplementasikan Lima Poin Konsensus yang sudah disepakati tahun lalu. Namun hingga kini, junta Myanmar seperti mengabaikan konsensus tersebut sehingga membuat sebagian anggota ASEAN kecewa.

 

Myanmar dilanda kekerasan sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih secara demokratis pada Februari 2021. Junta Myanmar terus menggunakan kekerasan dalam menghadapi gerakan protes menentang kudeta.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi