Jumat, 26/04/2024 - 05:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kesalahan Makan yang Bikin Berat Badan Susah Turun

ADVERTISEMENTS

Ada lima kebiasaan makan yang dapat menghambat proses penurunan berat badan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Proses menurunkan berat badan tak selalu berjalan mulus. Ada kalanya, meski sudah melakukan banyak perubahan pola makan, berat badan tak kunjung mengalami penurunan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang sulit untuk mencapai target penurunan berat badan. Salah satu dari penyebab tersebut adalah kebiasaan makan yang tanpa disadari menghambat proses penurunan berat badan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut beberapa ahli gizi, ada lima kebiasaan makan yang sebenarnya dapat menghambat proses penurunan berat badan namun jarang disadari. Berikut ini adalah lima kebiasaan tersebut, seperti dilansir Eat This Not That, beberapa waktu lalu:

ADVERTISEMENTS


1. Menyantap makanan sehat berlebihan

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Menyantap makanan yang kaya gizi dan disukai sangat penting dalam proses penurunan berat badan. Namun, satu hal yang juga tak boleh dilupakan adalah mengontrol porsinya.


Mengontrol porsi perlu diperhatikan karena beberapa makanan yang sehat pun bisa mengandubg kalori cukup tinggi. Sebagian di antaranya adalah kacang, hummus, selai mentega, dan alpukat.


“Makanan-makanan ini mengandung lemak sehat dan mengandung lebih banhak kalori dibandingkan karbohidrat atau protein lain,” ujar ahli gizi, Amy Goodson.


2. Mengonsumsi minim protein


Mendapatkan asupan protein yang cukup sepanjang hari juga penting dalam menentukan keberhasilan penurunan berat badan. Protein berperan penting karena dapat membantu mengurangi lemak dan membangun otot tak berlemak. Selain itu, asupan protein yang cukup dapat menurunkan rasa ingin menyantap cemilan atau makanan pendamping yang kurang sehat.

Berita Lainnya:
Balita Pukuli Diri Sendiri Saat Tantrum, Bagaimana Cara Mengatasinya?


Sayangnya, orang yang sedang menurunkan berat badan kerap kekurangan asupan protein. Sebagian orang mungkin dengan sengaja mengurangi asupan protein karena khawatie asupan protein bisa membuat tubuh mereka terlalu berisi, padahal, anggapan tersebut tidak tepat. Sebagian lainnya mungkin kekurangan asupan protein karena tak mengetahui seberapa banyak protein yang seharusnya mereka konsumsi saat ingin menurunkan berat badan.


Ada cukup banyak opsi sumber protein yang bisa dikonsumsi saat ingin menurunkan berat badan. Beberapa di antaranya adalah dada ayam, burger kalkun, sosis ayam, dan ikan.


3. Menggunakan minyak terlalu banyak


Minyak merupakan bahan yang bisa meningkatkan kepadatan kandungan kalori dalam makanan. Asupan kalori dari minyak bisa dikurangi dengan cara mengukur seberapa banyak minyak yang digunakan saat memasak. Trik menyemprotkan minyak ke wajan, alih-alih menuangkannya dari botol, juga bisa mengurangi penggunaan minyak saat memasak secara signifikan.


Memasak tanpa menggunakan minyak juga bisa menjadi opsi. Dalam proses menumis misalnya, penggunaan minyak bisa diganti dengan air putih biasa. Menumis dengan air bisa menghasilkan masakan yang sama enaknya tanpa perlu menambahkan ekstra kalori.


“Minyak adalah salah satu bahan memasak yang membuat kepadatan kalori sebuah makanan meningkat secara signifikan dan cepat,” ujar ahli gizi Trista Best.

Berita Lainnya:
Alpukat Dapat Tingkatjan Kualitas Diet Harian


4. Menyantap makanan tak sehat terlalu banyak


Menurunkan berat badan bukan berarti harus menjauhi beragam makanan enak yang manis atau berkalori tinggi. Makanan seperti ini boleh tetap dikonsumsi sesekali.


Namun, menyantap makanan seperti kue, keripik kentang, atau makanan tinggi kaloti lain sebaiknya dilakukan secara terkontrol. Menurut Goodson, kuncinya adalah aturan 80/20. Berdasarkan aturan ini, sekitar 80 persen makanan yang dikonsumsi harus berupa malanan sehat, bergizi, dan tinggi serat. Sebanyak 20 persen sisanya bisa diisi dengan makanan berkalori lebih tinggi yang mungkin tak bisa dikpnsumsi setiap hari saat sedang menurunkan berat badan. 


5. Menambahkan kondimen tak sehat


Banyak orang yang terbiasa menambahkan kondimen atau bahan pelengkap ke dalam makanan untuk meningkatkan cita rasanya. Sebagai contoh, menambahkan sirup maple ke atas pancake atau menambahkan saus tomat dan mayonnaise ke roti lapis.


Meski jumlahnya tampak tidak begitu banyak, beberapa kondimen memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Terlalu sering mengonsumsi kondimen seperti ini dapat menghambat proses penurunan berat badan. 


Ahli gizi Courtney D’Angelo mengatakan, kondimen tetap boleh digunakan saat sedang menurunkan berat badan. Agar penurunan berat badan tak terganggu, D’Angelo menganjurkan pengunaan varian produk kondimen yang lebih sehat seperti produk rendah kalori atau membatasi jumlah penggunaan kondimen saat bersantap.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi