Jumat, 19/04/2024 - 10:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Kuliah Umum di Kampus Negeri di Kolaka, Hasto Apresiasi Sikap Kritis Mahasiswa

ADVERTISEMENTS

Mahasiswa didorong punya semangat membawa kemajuan dengan kembangkan inovasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengapresiasi sikap kritis mahasiswa Universitas Sembilan Belas November, Kolaka. Namun, dia juga meminta sikap kritis itu disampaikan dengan memahami permasalahan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Hal ini mengemuka saat Hasto memberi kuliah umum kepada ribuan mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Sembilan Belas November, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (7/9/2022).

ADVERTISEMENTS


“Sikap kritis dengan mencari tahu seperti apa akar persoalannya, dan kemudian mencoba mencari berbagai pendekatan ilmiah untuk menjawab fenomena sosial tersebut,” kata Hasto saat menjawab pertanyaan mahasiswa. 


Dalam kesempatan kali ini, Hasto memang banyak ditanyakan tidak hanya soal geopolitik Soekarno yang menjadi materinya, tetapi juga sejumlah isu aktual termasuk soal Papua.


Pria asal Yogyakarta itu menyebutkan dirinya juga aktif di kampus sewaktu menjalani perkuliahan di Universitas Gadjah Mada. Jadi, dia membuka ruang dialog dengan pandangan-pandangan kritis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Salah satu mahasiswa menanyakan apakah geopolitik Soekarno bisa diterapkan saat ini. 

Berita Lainnya:
Cyber University: Perlunya Perubahan Mindset Hadapi Serangan Siber di Era Society 5.0


“Pak Jokowi mencoba untuk membumikan kembali visi Bung Karno dengan mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Karena 32 tahun Orde Baru, kita dianggap sebagai negara kontinental. Dalam pertahanan tahun 60, bukan bermaksud nostalgia pada masa lalu tetapi belajar pada masa lalu, kekuatan pertahanan Indonesia terkuat di belahan bumi selatan. Bahkan dengan Tiongkok saja kita lebih kuat. Dari alutsistanya, kita hanya kalah dari jumlah personel,” beber Hasto.


Dalam kesempatan ini, hadir di acara itu Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani, sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP di Sultra, bersama para anggota DPR-DPRD dapil Sultra.


Pada bagian lain, Hasto mengingatkan bahwa Sultra merupakan satu wilayah yang sangat penting dan strategis secara geopolitik, hutannya masih menghijau menjadi paru-paru Indonesia dan dunia. Menjadi ekosistem kehidupan yang harus dijaga kelestariannya.


“Daerah ini juga dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa suatu kekayaan yang luar biasa. Lautnya indah, karena itulah ibu Mega berpesan agar tata ruang yang ada di Kolaka ini, yang hijau penuh dengan semangat juang ini, betul-betul dikelola dengan sebaik-baiknya. Membawa kemajuan bagi masyarakatnya dan bentuk kemajuan itu dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” sebut Hasto.

Berita Lainnya:
Dukung Prestasi Mahasiswa Olahraga, Universitas BSI Tambah Fasilitas Rock Climbing


Dia mendorong para mahasiswa Universitas Sembilan Belas November Kolaka, punya semangat membawa kemajuan dengan mengembangkan riset dan inovasi berdasarkan apa yang dimiliki.


“Harapannya agar Kabupaten Kolaka ini memimpin kemajuan di Sulawesi Tenggara. Karena ekosistemnya sangat bagus. Semuanya ada. Tapi jangan sia-siakan karunia dari Tuhan tersebut melalui perencanaan pembangunan yang tidak tepat. Perencanaan berbasiskan pemberdayaan rakyat, tata ruang yang baik dengan melibatkan mahasiswa,” harap Hasto.


Kepada para kepala daerah yang mendengarkan pemaparannya, Hasto pun menitip pesan.


“Daerah ini bisa maju dan terus bergerak membangun peradaban, memperkuat ekonomi kerakyatan melalui ekonomi bahari, maritim, melalui ekonomi yang mengadalkan kekuatan bangsa di tangan sendiri, termasuk sumber pangan di Kolaka bagaimana agar dikelola secara berdikari dengan penguasaaan iptek di bidang pangan. Semua itu memerlukan riset dan inovasi,” lanjutnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi