Kamis, 25/04/2024 - 14:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Gigi tidak Rapi Bisa Berdampak ke Masalah Kesehatan

ADVERTISEMENTS

Plak dan sisa makanan mudah berkumpul di sela gigi sempit pada susunan gigi tak rapi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Dokter gigi spesialis ortodonti drg. Stephanie Adelia Susanto, MM., Sp.Ort mengatakan, gigi rapi memberikan estetik yang lebih baik. Namun, susunan gigi yang tidak rapi tak hanya berpengaruh pada penampilan seseorang melainkan juga berdampak pada masalah kesehatan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Banyak orang yang belum tahu bahwa gigi yang rapi bukan tentang estetik saja, tapi juga tentang kesehatan,” kata dokter lulusan spesialis gigi ortodontis Universitas Gadjah Mada (UGM) itu di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dokter yang akrab disapa Adel itu menjelaskan, plak gigi dan sisa makanan akan lebih mudah berkumpul di sela-sela gigi yang sempit pada susunan gigi yang tidak rapi, seperti bertumpuk atau berjejal. Plak gigi menjadi sulit untuk dibersihkan mengingat sikat gigi tak mampu menjangkau bagian-bagian sulit tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kena DBD, Obat Apa yang Harus Diminum Agar Cepat Sembuh?


Jika plak terus menumpuk dalam jangka waktu lama, akibatnya gigi dapat berlubang. “Jadi masuk akal ketika kita memiliki gigi yang berjejal itu akan lebih mudah lubang. Gigi yang tidak rapi itu sangat meningkatkan risiko terjadinya lubang gigi dan terbentuknya karang gigi, jadi jauh lebih tidak sehat,” terang Adel.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Selain risiko gigi berlubang, gigi tidak rapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti gigi tanggal. Adel mencontohkan jika salah satu bagian gigi taring tumbuh dengan posisi yang salah maka gigi taring bagian lain akan bekerja dengan beban yang lebih besar dan mendapatkan tekanan berlebih saat mengunyah sehingga berisiko retak dan patah.


“Gigi yang rapi, selain estetik dan meminimalkan lubang, juga untuk menyeimbangkan gigitan. Dengan gigitan yang seimbang, kita inginnya gigi awet sampai tua,” katanya.


Adel menambahkan, gigi tanggal atau ompong di usia tua sebetulnya bukanlah proses penuaan yang niscaya terjadi. Jika seseorang merawat dan merapikan gigi dengan baik, peluang untuk tetap kokoh hingga usia tua juga semakin besar.

Berita Lainnya:
Jaga Kebersihan Mulut Selama Ramadhan, Hindari Rokok Saat Sahur dan Berbuka


Menurutnya, kesehatan gigi serupa efek domino karena gigi merupakan bagian dari sistem pencernaan. Ketika gigi tidak berfungsi dengan baik dan tidak optimal, maka sistem pencernaan lainnya, seperti usus dan lambung, akan bermasalah dalam jangka panjang.


Mengingat pentingnya susunan gigi yang rapi, Adel menganjurkan agar masyarakat mau untuk merapikan giginya mengingat teknologi saat ini memungkinkan proses yang jauh lebih mudah. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak mengalami masalah gigi ompong atau gigi rusak ketika menginjak usia lanjut.


“Saya selalu bilang ke pasien saya bahwa generasi kita ini beruntung, bahwa kita memiliki beberapa teknologi untuk merapikan gigi. Beda dengan zaman orang tua saya, mungkin waktu itu sudah ada tapi tidak banyak,” katanya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi