Sabtu, 20/04/2024 - 12:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mengapa Tuhan Mengizinkan Kejahatan Ada?

ADVERTISEMENTS

Konsekuensi dari kebebasan adalah manusia dapat memilih kejahatan daripada kebaikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Orang yang peka ketika dihadapkan dengan besarnya kejahatan di dunia sering bertanya: “Jika ada Tuhan Yang Berdaulat yang penuh dengan cinta kepada makhluk-Nya, mengapa Dia mengizinkan kejahatan ada?”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS


Pertanyaan ini seringkali mengarah pada argumentasi tentang tidak adanya Tuhan seperti berikut ini:


 


1. Tuhan ada dan Mahakuasa, Mahatahu dan sepenuhnya Baik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 


2. Kejahatan ada.


 


3. Karena dua di atas secara logis tidak kompatibel, keduanya tidak mungkin benar. Dan jelas bahwa kejahatan itu ada; jadi Tuhan itu tidak ada.


 


Islam mengajarkan Tuhan itu Maha Kuasa, tetapi bukan berarti Dia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan logika atau tidak sesuai dengan karakter-Nya. Misalnya, Dia tidak membuat lingkaran menjadi bujur sangkar, sambil membuatnya menjadi lingkaran dan bujur sangkar pada saat yang bersamaan. Ini juga merupakan ajaran Islam tentang Tuhan bahwa Dia Maha Sempurna sehingga Dia tidak menderita atau mati, karena itu bertentangan dengan kodrat-Nya.

Berita Lainnya:
Mengapa Kurma Menjadi Menu Sunnah untuk Berbuka Puasa?


Pertanyaan kedua, mengapa Dia mengizinkan kejahatan? Jawabannya adalah bahwa Tuhan yang baik dapat mengizinkan kejahatan karena Dia memiliki alasan yang baik. Dan kita tidak perlu mengetahui alasan Tuhan mengizinkan kejahatan, karena Tuhan berkata dalam Quran bahwa kita hanya diberi sedikit pengetahuan.


 


Oleh karena itu, sudah cukup jika kita mengetahui kemungkinan alasan Tuhan mengizinkan kejahatan ada. Dan dari Alquran kita dapat memahami bahwa Tuhan telah memberikan kehendak bebas kepada manusia, untuk menguji mereka untuk membuktikan siapa yang lebih baik dalam perbuatan baik.

Berita Lainnya:
Peringatan untuk Ayah Jika tidak Mampu Jadi Kepala Keluarga yang Baik


 


“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya:35)


 


Salah satu konsekuensi dari kebebasan adalah bahwa manusia dapat memilih kejahatan daripada kebaikan. Jika mereka secara paksa dicegah untuk memilih kejahatan, tidak akan ada kebebasan. Artinya, Tuhan tidak dapat memiliki makhluk bebas yang Dia paksa untuk memilih hanya yang baik; karena itu akan melibatkan ketidakmungkinan logis.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi