Sabtu, 20/04/2024 - 18:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Awas! Empat Cara Iblis Menipu Pemilik Harta

ADVERTISEMENTS

Iblis senantiasa melancarkan tipu dayanya terhadap manusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Iblis senantiasa melancarkan tipu dayanya terhadap manusia, termasuk kepada para pemilik harta. Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, iblis menipu pada pemilik harta melalui empat aspek.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Pertama, cara mendapat harta. Sehingga mereka tidak peduli dengan cara apa harta itu didapatkan. Maka praktik ribawi dominan dalam sebagian besar muamalah mereka, hingga mereka begitu akrab dengan riba. Bahkan mayoritas muamalah mereka menyimpang dari ijma.

ADVERTISEMENTS


Kedua, kikir harta. Di antara mereka ada yang tidak mau mengeluarkan zakat sama sekali karena mengandalkan ampunan. Ada yang mengeluarkan sebagian zakat, namun setelah itu kalah oleh sifat kikir hingga menyangka bahwa zakat yang dikeluarkan pasti membela mereka.

Berita Lainnya:
Berkah Ramadhan, Profesor Jenius di Universitas Harvard Ini Bersyahadat Ingin Masuk Islam


Ada yang mencari akal guna menggugurkan kewajiban zakat, seperti dengan menghibahkan harta untuk orang lain sebelum haul lalu diminta kembali setelahnya. Atau memberi sehelai baju kepada seorang fakir yang dihargai 10 dinar, padahal harga aslinya dua dinar, dan ia pun mengira sudah bebas dari tanggungan.


Atau, mengeluarkan barang berkualitas buruk sebagai pengganti dari barang yang berkualitas baik. Atau, dengan memberikan zakat kepada pekerja yang jasanya dia pergunakan selama setahun penuh, padahal zakat yang dia berikan itu tidak lain merupakan upah si pekerja.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ini Sunnah Nabi di Bulan Syawal yang Pasti Disukai Kaum Jomblo


Ada juga yang mengeluarkan zakat sebagaimana mestinya, namun Iblis membisikkan: “Kamu tidak mempunyai tanggungan lagi,” sehingga yang bersangkutan tidak bersedekah karena cinta harta. Akibatnya, dia kehilangan pahala sedekah, dan harta miliknya menjadi milik orang lain.


Ketiga, menumpuk harta. Hingga orang yang banyak harta mengira dirinya itu lebih baik daripada orang miskin. Keutamaan itu diukur berdasarkan keutamaan jiwa pribadi, bukan berdasarkan kebendaan yang dikumpulkan olehnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi