Rabu, 24/04/2024 - 20:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Ungkap Kemungkinan KIPI Usai Dapatkan Vaksin Cacar Monyet

ADVERTISEMENTS

Dokter menyerukan agar masyarakat tidak khawatir dengan KIPI vaksin cacar monyet.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Hanny Nilasari SpKK mengungkapkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) mungkin saja terjadi usai seseorang mendapatkan vaksin cacar monyet. Salah satunya ialah nyeri di bagian lengan bekas suntikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Jus Buah Dianggap Minuman tak Sehat oleh Ahli Kesehatan, Mengapa?

“KIPI-nya mulai dari yang ringan seperti ada rasa nyeri saat pertama kali disuntikan sampai berat,” kata dia saat ditemui di kantor LKBN Antara, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut Hanny, KIPI yang paling berat berupa nyeri otot atau kelemahan otot. Meski begitu, laporan kasusnya hanya beberapa saja.

ADVERTISEMENTS

Hanny mengatakan, sebaiknya orang-orang tak perlu takut mengalami KIPI. Sebab, Vaksin ini dibutuhkan tubuh demi memberikan perlindungan dari infeksi virus penyebab cacar monyet.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kecanduan Free Fire Sampai Tantrum, Apakah Bocil Pasti Korban Salah Asuh?

Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu memperkirakan bahwa batch awal vaksin cacar monyet dari Bavarian Nordic, perusahaan bioteknologi asal Denmark, akan tiba pada akhir Oktober 2022 mendatang. Menurut Hanny, IDI dalam tahap finalisasi mengeluarkan rekomendasi terkait pemberian vaksin ini.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi