Sabtu, 20/04/2024 - 15:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Sisa Makanan Jadi Penyebab Dominan Gigi Berlubang

ADVERTISEMENTS

Sisa makanan yang menumpuk akan membentuk plak dan berubah menjadi asam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Dokter gigi spesialis konservasi gigi Hanny Ilanda mengatakan, kondisi mulut tak bersih menjadi faktor dominan yang menyebabkan gigi berlubang. Hal ini menjadi awal timbulnya lubang gigi (karies).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Karena adanya sisa-sisa makanan di sekitar gigi dan jaringan pendukung yang terkontaminasi dengan bakteri,” kata dia melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).

ADVERTISEMENTS


Hanny yang yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah-Puri Indah itu mengatakan, secara perlahan, sisa makanan yang menumpuk akan membentuk plak dan berubah menjadi asam. Suasana asam dari sisa makanan inilah yang menyebabkan demineralisasi dari email dan dentin yang ada di permukaan gigi.

Berita Lainnya:
Ahli Jelaskan Penyebab Seseorang Terkena Anemia Aplastik


Menurut Hanny, lubang pada gigi yang masih belum ditangani dapat menembus dan merusak tulang di sekitar gigi, dan pada akhirnya akan mengganggu saraf gigi. “Apabila masih dibiarkan, gigi akan mati dan membusuk,” kata dia.


Dia menyebut, bakteri dalam gigi yang sudah membusuk dapat menyebar dan mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh yang lain, mulai dari otot jantung, ginjal, hidung, hingga mata, bahkan mengakibatkan peradangan artritis pada sendi. Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain ini dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat yang memicu penyakit di lokasi lain dalam tubuh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Lesi-lesi pada mulut yang merupakan fokal infeksi di antaranya adalah gigi dengan infeksi saluran akar, abses, kista, granuloma, peradangan, serta infeksi jaringan periodontal (penyangga gigi) yang melibatkan gusi dan tulang alveolar. Pada gigi-gigi tersebut, perlu dilakukan prosedur berupa perawatan saluran akar guna membersihkan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya, ataupun pembersihan karang gigi dan perawatan jaringan penyangga gigi dan gusi.

Berita Lainnya:
Dokter Tegaskan Pengobatan Glaukoma Ditanggung BPJS


Hanny mengatakan, pemeriksaan gigi secara berkala dapat membantu seseorang memiliki gigi yang kuat dan mulut yang sehat, sehingga dapat makanan dengan lebih baik.


Apabila kondisi gigi dan mulut yang perlu perawatan dapat ditemukan pada tahap awal, penanganan dapat segera dilakukan sebelum kondisi menjadi semakin parah. “Selain penanganannya lebih mudah, dari segi finansial pun akan menjadi lebih ekonomis,” kata dia.


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi