Sabtu, 20/04/2024 - 21:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Bertemu Putin, PM India: Sekarang Bukan Era Perang

ADVERTISEMENTS

Putin memahami kekhawatiran yang dihadapi India.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

SAMARKAND — Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang digelar di Samarkand, Uzbekistan, Jumat (16/9). Dalam pertemuan itu, Modi menyampaikan kepada Putin bahwa saat ini bukan waktunya untuk perang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Saya tahu bahwa era hari ini bukanlah era perang, dan saya telah berbicara dengan Anda di telepon tentang ini,” kata Modi kepada Putin dalam pertemuan tersebut.

ADVERTISEMENTS


Modi pun menyampaikan bahwa demokrasi, diplomasi, dan dialog menjaga dunia tetap bersama. Merespons pernyataan Modi, Putin mengungkapkan bahwa dia memahami kekhawatiran pemimpin India itu terkait konflik di Ukraina. “Saya tahu tentang posisi Anda dalam konflik di Ukraina, dan saya tahu tentang kekhawatiran Anda. Kami ingin semua ini berakhir secepat mungkin,” ucap Putin.

Berita Lainnya:
Dubes Iran: Jokowi dan Menlu Retno Pahlawan Pembela Palestina

Selain itu, Putin sempat menyinggung tentang ekspor pupuk Rusia ke India. “Perdagangan kami berkembang, berkat tambahan pasokan pupuk Rusia ke pasar India, yang telah tumbuh lebih dari delapan kali lipat. Saya berharap ini akan sangat membantu sektor pertanian India,” katanya.

Dalam KTT SCO,  Putin mengungkapkan, negaranya siap membagikan 300 ribu ton pupuk gratis ke negara-negara berkembang. Hal itu bakal dilakukan jika Eropa meringankan sanksi terhadap aktivitas ekspor Moskow.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Putin mengapresiasi keputusan Uni Eropa untuk meringankan beberapa sanksi logistik terhadap ekspor Rusia. Namun dia menuding organisasi perhimpunan Benua Biru itu bertindak “egois” karena hanya mencabut sanksi bagi anggotanya sendiri. “Hanya mereka yang bisa membeli pupuk kami. Tapi bagaimana dengan negara berkembang dan negara termiskin di dunia,” ujar Putin.

Berita Lainnya:
Makin Mesranya Persahabatan China dan Korut

Putin mengungkapkan, saat ini Rusia memiliki 300 ribu ton pupuk yang tertahan di pelabuhan-pelabuhan Eropa. Dia mengatakan, pupuk itu siap dikirim ke negara berkembang secara gratis ketika sanksi terhadap ekspor Rusia dicabut.

SCO adalah badan kerja sama politik, ekonomi, dan keamanan yang dibentuk pada 2001. Selain Rusia dan China, negara lain yang turut menginisiasi berdirinya organisasi tersebut adalah Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan. Pada 2018, India dan Pakistan turut bergabung dalam SCO. SCO memiliki empat negara pengamat, yakni Iran, Afghanistan, Belarus, dan Mongolia. Iran baru saja menandatangani memorandum untuk menjadi anggota penuh SCO. Selain itu SCO mempunyai enam negara mitra dialog, yaitu Turki, Armenia, Azerbaijan, Kamboja, Nepal, dan Sri Lanka.

 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi