Selasa, 23/04/2024 - 20:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Bahrain Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet

ADVERTISEMENTS

Pada 23 Juli, WHO menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 MANAMA – Bahrain telah melaporkan kasus cacar monyet pertamanya. Pasien terdeteksi mengidap penyakit tersebut sesaat setelah melakukan perjalanan ke luar negeri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Pasien, seorang pria ekspatriat berusia 29 tahun, telah tiba di Kerajaan (Bahrain) setelah baru-baru ini bepergian ke luar negeri. Pasien mengalami gejala dan telah diisolasi saat menerima perawatan yang diperlukan, berdasarkan protokol yang diadopsi,” kata Bahrain News Agency (BNA) dalam laporannya, Jumat (17/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Gencatan Senjata Hamas-Israel Diusulkan Dilakukan Tiga Tahap


Pada Rabu (14/9/2022) lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, penyebaran kasus cacar monyet di tingkat global mengalami penurunan. Namun dia tetap mendesak negara-negara untuk waspada dan responsif ketika mengidentifikasi terduga pasien.

ADVERTISEMENTS


Pada 23 Juli lalu, WHO menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). “Meskipun saya menyatakan PHEIC, untuk saat ini wabah (cacar monyet) terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual,” kata Ghebreyesus kala itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PBB Desak De-eskalasi Perbatasan Israel-Lebanon


Dia menjelaskan, kendati dinyatakan sebagai PHEIC, risiko wabah cacar monyet moderat secara global, kecuali di Eropa. Ghebreyesus mengungkapkan, risiko penyebaran atau penularan penyakit tersebut tinggi di Benua Biru.


Penetapan PHEIC dirancang untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi. Dengan status tersebut, pendanaan untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan dapat dibuka. Sejauh ini, WHO sudah mencatatkan lebih dari 47.600 kasus cacar monyet yang tersebar di 90-an negara.


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi