Sabtu, 20/04/2024 - 11:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ini Kata Pengajar Kriminologi UI Soal Polisi Salah Tangkap Peretas Bjorka

ADVERTISEMENTS

Ada kesan kejahatan Bjorka disamakan dengan kejahatan siber biasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Pengajar Kriminologi Universitas Indonesia (UI) Arthur Josias Simon Runturambi menilai, polisi yang salah tangkap pemuda di Madiun, Jawa Timur, karena diduga peretas Bjorka adalah langkah yang tidak profesional. Ini menunjukkan data yang diperoleh dangkal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Itu satu bentuk ketidakprofesionalan polisi dalam menangkap terduga yang ternyata penjual es. Ini sekali lagi menunjukkan ketidakprofesionalan polri dalam melakukan penyelidikan terhadap Bjorka,” ujar Arthur saat dihubungi Republika, Sabtu (17/9/2022).

ADVERTISEMENTS


Artinya, dia menambahkan, data yang diperoleh polri masih sumir atau dangkal. Pria yang juga Ketua Program Studi Kajian Ketahanan Nasional Peminatan Kajian Stratejik Intelijen SKSG UI ini menambahkan, persoalan terkait Bjorka adalah kejahatan siber yang tidak bisa disamakan dengan kejahatan di jalanan seperti pada umumnya. Sehingga, dia melanjutkan, ini memerlukan pengumpulan data yang cukup akurat. 


Menurutnya, kalau Bjorka memang profesional, ia tak mungkin memuculkan identitasnya karena pelaku model seperti ini biasanya anonim dan dia punya murid atau pengikut. Pengikut inilah yang mungkin melakukan tindakan tersebut dan terdeteksi aparat hukum.  

Berita Lainnya:
Lompatan PKB dan Masa Depan Politik NU


“Dugaan saya, ini pengikut secara dalam jaringan (daring) yang berguru dan tertangkap. Mungkin saja mereka ikut-ikutan karena kalau memang betul, saya yakin Bjorka sangat berpengalaman di bidang teknologi informasi (TI) dan perlengkapannya lengkap,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sementara itu, dia melanjutkan, MAH tak mungkin menjadi pelaku karena dia tak punya komputer. Menurutnya, yang dilakukan polisi karena mendapatkan informasi yang salah alias miss informasi. Kemudian, polisi akhirnya bisa jadi hanya menahan pengikutnya atau orang yang salah. 


“Oleh karena itu, harus dipelajari terkait dunia siber atau akses tanpa izin yang dilakukan Bjorka ini karena dia kelihatan profesional. Tidak bisa menggunakan model penyelidikan seperti kejahatan jalanan,” ujarnya.


Sebab, Arthur menangkap kesan kejahatan Bjorka disamakan dengan kejahatan siber biasa. Padahal, data petinggi negara dan dipublikasi ke publik melalui media. “Jadi, jangan menganggap remeh (kasus Bjorka) karena bisa menjadi terlihat tak profesional,” katanya.

Berita Lainnya:
Saksi KPU Sampai Menahan Tangis di Sidang MK, Akui Terlalu Lama Menahan Diri untuk Ungkapkan Fakta Ini


Sebenarnya Arthur mengaku mengenal beberapa profesional kepolisian di bagian kejahatan siber dan mereka adalah ahli mengungkap kasus besar. Arthur menduga, kasus ini tidak ditangani kelompok profesional ini. Selain itu, mungkin data yang diperoleh masih mentah atau belum final tetapi sudah ditangkap. Oleh karena itu, ia meminta pengumpulan data atau informasi harus lebih matang dan dikoordinasikan dengan profesional yang ada di dalam Polri karena mereka telah mengungkap beberapa kasus kejahatan siber sebelumnya. 


Sebelumnya, MAH (21 tahun) pemuda di Madiun yang ditangkap polisi karena diduga hacker Bjorka ternyata anak buruh tani.


Sehari-harinya dia berjualan es di Pasar Pintu Dungus untuk membantu orangtua. Ibu MAH, Prihatin (48) terkejut saat mengetahui anak laki-lakinya itu ditangkap polisi.


Anaknya ditangkap di kediamannya di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Rabu (14/9/2022) malam.


 


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi