Selasa, 23/04/2024 - 21:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Jangan Peraskan Air Lemon ke Makanan-Minuman Panas Mengepul, Ini Kerugiannya

ADVERTISEMENTS

Air perasan lemon terkenal sebagai sumber vitamin C.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Vitamin C adalah nutrisi antioksidan terpenting dan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, penyerapan zat besi, kesehatan tulang, kulit, rambut, dan mata jika dikonsumsi secara teratur. Beberapa orang juga menikmati rasa vitamin C yang tajam dengan menambahkan perasan lemon ke dalam makanan, sering kali saat hidangan masih dimasak atau mengepul panas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Makan Cokelat Baik atau Buruk untuk Kesehatan? Ini Jawabannya


Cara itu ternyata merupakan suatu kekeliruan. Penggunaan lemon sangat penting dalam rutinitas memasak harian, karena lemon sarat dengan vitamin C. Menurut ahli gizi Juhi Kapoor, orang harus menghindari membanjurkan perasan lemon ke dalam hidangan panas yang mengepul.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Tubuh kita tidak menyimpan atau memproduksi vitamin C, oleh karena itu asupan vitamin C setiap hari sangat penting untuk kesehatan dan umur panjang,” kata dia, dikutip dari laman Indian Express, Ahad (18/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Donor Darah Tiga Bulan Sekali Sehatkan Tubuh, Pemula Harus Lakukan Apa Sebelumnya?

Harus dicatat bahwa vitamin C sangat sensitif terhadap panas. Nutrisinya mudah dihancurkan oleh panas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Inilah mengapa kita tidak boleh memeras lemon pada makanan yang masih panas atau masih dimasak di atas api,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi