Rabu, 24/04/2024 - 07:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mentan: Ketersediaan Kedelai Hingga Bawang Cukup Hingga Akhir 2022

ADVERTISEMENTS

Jokowi meminta Mentan untuk terus menambah produktivitas tanaman pangan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan produktivitas dan ketersediaan komoditas pangan baik kedelai, cabai, dan juga bawang merah mencukupi hingga akhir Desember 2022 nanti. Presiden pun memintanya agar terus menjaga kondisi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Hal ini disampaikan Menteri Pertanian dalam konferensi pers usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/9/2022). “Secara umum seperti apa yang kami sampaikan laporkan kepada bapak Presiden dan oleh pak Menko Perekonomian, dari data kita dan faktualisasi lapangan, sampe 2022 akhir Desember ini Insya Allah semua neraca produktivitas dan ketersediaan kita adalah cukup,” ujar Syahrul.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk di ASEAN


Namun, Mentan mengatakan untuk memenuhi kebutuhan bawang dan kedelai, pemerintah masih melakukan impor. Karena itu, Jokowi meminta Mentan untuk terus menambah produktivitas tanaman baik jagung, kedelai, cabai, dan juga bawang.

ADVERTISEMENTS


BUMN juga akan ditugaskan untuk membeli semua produksi dari para petani sehingga dapat memberikan jaminan terhadap hasil produksi petani. “Kemudian menjadi kesimpulan yang ada adalah mengharapkan BUMN dapat membeli semua produktivitas yang ada sehingga negara betul-betul bisa menjamin, tidak membiarkan begitu saja,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Syahrul mengatakan pemerintah akan memetakan daerah mana saja yang mengalami surplus produksi dan daerah mana yang kurang untuk mengendalikan harga. Hal tersebut dilakukan dengan dua pendekatan.

Berita Lainnya:
Bantu Pompanisasi, Mentan Pacu Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun


Pertama, pemerintah meminta para pemimpin daerah untuk melakukan komunikasi perdagangan dengan menggunakan dana-dana yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Dalam Negeri dalam mengendalikan harga baik dalam segi sistem transportasi dan lain-lain. Kedua, Menteri Pertanian bersama Badan Pangan Nasional juga akan mengintervensi daerah-daerah tertentu yang memiliki skala besar agar terjadi pengendalian harga secara maksimal.


“Intinya baik Bupati dan Gubernur ikut terlibat dalam mengendalikan harga yang ada, karena produksinya cukup. Kemudian tentu saja Kementan bersama badan pangan nasional yang mengatur neraca-neraca antara daerah bisa sama dengan daerah untuk mengintervensi pada daerah-daerah shorted yang ada, memappingnya, memetakannya dengan baik,” jelas dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi