Jumat, 19/04/2024 - 05:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

10 Pendapat Ulama tentang Garis Keturunan Nabi Khidir Menurut Ibnu Hajar

ADVERTISEMENTS

Alquran tidak menjelaskan asal usul Nabi Khidir termasuk garis keturunannya

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA- Khidir alaihissalam merupakan seorang nabi Allah SWT yang misterius. Ia memiliki tugas yang sama dengan nabi lainnya, yaitu membimbing dan menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umat manusia. Namun, tidak banyak ulama yang membahas tentang sosok Nabir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Alquran juga tidak pernah secara jelas menyebutkan namanya, apalagi asal-usul keluarga. dalam kitab suci umat Islam ini, Allah SWT hanya menyebutnya sebagai seorang hamba. Alquran juga hanya menyampaikan kisah perjalannya bersama Nabi Musa As. 

ADVERTISEMENTS


Namun, ada seorang ulama besar mencoba menguak sosok Nabi Khidir. Dia adalah Ibnu Hajar al-Asqalani. Dia mengupas sosok Nabi Khidir melalui pengujian terhadap hadits-hadits yang berkenaan dengannya berikut sumber-sumbernya.


Di antara salah satu pertanyaan yang hendak di jawab adalah terkait asal usul garis keturunan Nabi Khidir alaihissalam

Berita Lainnya:
Kisah Iblis Mengaku Tuhan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani


Dalam kitabnya yang berjudul, Az-Zahru an-Nadhir fi Naba’i al-Khadir, Ibnu Hajar menggali tentang garis keturunan Nabi Khidir. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ibnu Hajar mengungkapkan, ada beberapa riwayat yang berkaitan dengan garis keturunan Nabi Khidir. Ada 10 pendapat ulama yang ia kemukakan.  


Pertama, pendapat yang menyatakan bahwa Khidir adalah putra Nabi Adam As yang tercipta dari tulang sulbinya. Kedua, pendapat yang menyatakan bahwa Khidir adalah anak dari Qabil, putra Nabi Adam.


Pendapat yang ketiga disebutkan bahwa nama asli dan garis keturunan Khidir adalah Balya bin Mulkan. Bin Qali’ bin Syalikh bin ‘Abir bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh.


Pendapat keempat dikatakan bahwa Khidir adalah Mu’ammar bin Malik bin Abdullah bin Nash bin al-Azad. Kelima, pendapat yang menyatakan bahwa Khidir adalah putra ‘Amani bin Nur bin al-‘Ish bin Ishaq. Keenam, pendapat yang menyatakan bahwa Khidir merupakan cucu Nabi Harun, saudara laki-laki Nabi Musa.

Berita Lainnya:
Mengapa Kurma Menjadi Menu Sunnah untuk Berbuka Puasa?


Ketujuh, pendapat bahwa Khidir adalah cucu Fir’aun dari anak perempuannya. Kedelapan, pendapat yang menyatakan bahwa Khidir adalah Ilyasa’. 


Pendapat kesembilan menyatakan bahwa Khidir merupakan salah seorang keturunan Faris.


Baca juga: Dulu Panas Dengar Alquran, Mualaf Veronica Bersyahadat Justru Berkat Surat Al Fatihah 


 


Sedangkan pendapat yang kesepuluh disebutkan bahwa Khidir adalah anak dari salah seorang yang beriman kepada Nabi Ibrahim dan ikut bersamanya dari negeri Babilonia.


Terkait denga nasal-usul nama Khidir sendiri, penulis menemukannya di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.


Diceritakan bahwa suatu ketika, ia duduk di atas tanah kering berwarna putih. Tiba-tiba, tanah yang ia duduki itu berguncang dari bawah dan berubah menjadi hijau (khadra). Pendapat ini diungkapkan oleh Imam Ahmad.   

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi