Jumat, 19/04/2024 - 19:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Marwan Ajak Mahasiswa USK Bijak Bermedsos untuk Cegah Intoleransi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Profesor Marwan, mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk bijak dalam bermedia sosial sebagai upaya untuk mencegah sikap intoleransi beragama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pernyataan tersebut disampaikan Rektor saat menjadi narasumber pada Workshop Moderasi Beragama yang diinisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu (21/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Marwan mengatakan, salah satu karakteristik generasi milenial adalah dekat dengan teknologi informasi atau digitalisasi. Kemudahan mereka mengakses informasi misalnya melalui gadget bisa berdampak negatif jika tidak dilakukan secara bijak.

ADVERTISEMENTS

Oleh sebab itu, ia mengingatkan mahasiswa untuk bijak dalam mencerna informasi. Tidak tergesa-gesa menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Apalagi informasi hoax tersebut dapat memicu lahirnya sikap intoleransi beragama di masyarakat.

“Jangan sampai kita menjadi bagian penyebar hoax. Cermatlah memisahkan mana informasi yang benar dan tidak. Mari kita jaga sikap ini, jangan sampai kerukunan bergama kita terganggu karena pengaruh informasi yang negatif,” ungkap Marwan.

Berita Lainnya:
Peluang Kerja ke Jepang Terbuka bagi Warga Langsa, Ini Syaratnya

Dalam kesempatan itu, Diresskrimsus Polda Aceh, Kombes Polisi Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa berkembangnya era digital merupakan sebuah kerawanan ketika orang di dalamnya belum siap. Apalagi orang tersebut memiliki pengaruh atau pengikut yang banyak.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dirinya mencontohkan kasus hoax yang pernah ditangani Polda Aceh terhadap seorang tokoh masyarakat. Ketika ditanya dari mana sumber informasi hoax tersebut ternyata berasal dari media abal-abal. Ironisnya, informasi hoax tersebut diterima para pengikutnya akibat tidak mampu menyaring kebenaran berita tersebut dengan baik.

“Makanya sekarang sering kita dengar, saring sebelum sharing. Nah bagaimana kemampuan kita menyaring? Itu adalah jati diri kita. Itu adalah kemampuan kita,” kata perwira berpangkat melati tiga ini.

Berita Lainnya:
Keurukon Katibul Wali Serahkan SK Tenaga Kontrak

Sementara itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Profesor Faisal Abdullah, menyampaikan pemahaman moderasi beragama itu sangat penting. Mengingat betapa bahayanya Indonesia jika dibiarkan kehidupan bermasyarakatnya tidak disentuh pemahaman untuk membangun persatuan dan kesatuan.

Apalagi, kata dia, dengan perkembangan teknlogi informasi yang begitu cepat.Untuk itulah, dirinya menilai perlu adanya upaya untuk melindungi generasi muda dari informasi yang tidak jelas dan mengancam keutuhan bangsa.

“Karena itulah Kemenpora menganggap penting. Selalu membuka ruang untuk dialog, untuk memberi infomasi yang baik, agar toleransi bergama bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan,” ujar Faisal Abdullah.

Selain di Aceh, workshop yang sama sudah dilaksanakan pada empat daerah lainnya yaitu Kota Solo, Lampung, Makasar, dan Kalimantan Timur. Dalam kegiatan ini turut dilakukan penandatanganan ikrar pemuda lintas agama dan suku bangsa.[]

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi