Jumat, 19/04/2024 - 03:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Studi Ungkap Kopi Bisa Tingkatkan Tekanan Darah Secara Akut

ADVERTISEMENTS

Studi ungkap ada kaitan dengan minum kopi dengan peningkatan tekanan darah akut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTATekanan darah tinggi atau hipertensi adalah awal dari keadaan darurat yang mengancam jiwa, seperti strok dan serangan jantung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Meskipun seseorang bisa mengontrol tekanan darahnya melalui diet sehat, namun terkadang tidak jelas apa yang harus dihindari.

ADVERTISEMENTS

Satu minuman populer yang disukai banyak orang, yakni kopi, telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Kopi selama ini dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, mulai dari kesehatan otak hingga memperpanjang umur dan harapan hidup.

Berita Lainnya:
Enam Penyakit yang Umum Menyerang Selama Musim Liburan

Tetapi, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa salah satu hal yang mungkin tidak menguntungkan dari kopi adalah efek hipertensi.

Bahkan, penelitian tersebut mengingatkan bahwa minum kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Peneliti menjelaskan, dua hingga tiga cangkir kopi bisa meningkatkan tekanan darah sistolik sebesar 3-14 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 4-13 mmHg.

Berita Lainnya:
Hujan Masih Sering Mengguyur, Jaga Ketahanan Tubuh dengan Terapkan Pola Makan Sehat

Lebih jauh lagi, efek ini mungkin lebih terasa pada orang yang tidak terbiasa menikmati minuman berkafein.

Bagian rumit tentang kopi tampaknya menjadi bahan utama yang disertakan dalam setiap cangkir, yaitu kafein.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa konsumsi kopi setiap hari pada orang Polandia yang lebih tua dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, tetapi para peneliti menyebut kenaikan itu tidak signifikan secara statistik.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi