Sabtu, 20/04/2024 - 13:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Alpokat Sabang Punya Prospek untuk Dikembangkan

ADVERTISEMENTS

SABANG – Agrowisata di Kota Sabang punya prospek yang bagus seperti alpokat, salak Sabang hingga aneka tanaman lainnya. Potensi agrowisata ini dinilai dapat meningkatkan ekonomi dan wisata di Pulau Weh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Distanbun Aceh, Habiburrahman bersama tim ahli Amrullah, Kasie PSTPH Anwar dan Koordinator Pengawas Benih Tanaman (PBT) Ridwan, Adi Candra dan Irvan melakukan kunjungan ke Kota Sabang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kunjangan kerja ini dalam rangka finalisasi observasi pelepasan salak lokal menjadi salak unggul nasional, serta melakukan identifikasi potensi alpokat lokal yang selama ini sudah mulai berkembang di Sabang dengan jumlah populasi tanaman mencapai 600 batang.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bukan Pawai, di Aceh Takbir Keliling Diganti “Festival Takbiran”

“Alpokat lokal Sabang memiliki tekstur buah tanpa serat warna kuning mentega yang sangat gurih dinikmati dalam keadaan buah segar,” kata Habiburahman, Kamis (22/9/2022).

Menurut Habib, hasil identifikasi awal yang dilakukan oleh Tim BPSB Aceh bersama Distanpang Kota Sabang menyimpulkan bahwa alpukat Sabang menjadi salah satu varietas baru dan sangat berpeluang digarap untuk di daftarkan menjadikan varietas unggul nasional.

Sebab, kata dia, spesifik alpokat lokal Sabang untuk dataran rendah ini sudah mulai di tanam sejak 30 tahun yang lalu atau sekitar 1992 di kota Sabang yang ditanam pertama kali oleh warga gampong Cot Ba’u bernama Sumadi Suji.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Yayasan Assalam Kreatif Aceh Buka Donasi untuk Berbagi dengan Santri Hafiz, Anak Yatim dan Dhuafa

Habib menjelaskan, menurut istri almarhum Sumadi Suji, Alima, menyatakan selama ini hasil panen di jual dengah harga perkilogram Rp 25 ribu. Rata-rata perkilogram dua hingga tiga buah yang masa panennya setahun sekali sebanyak 20 batang alpokat.

Sementara itu, Tim Ahli BPSB Aceh, Amrullah, menyampaikan bahwa pihaknya bakal melakukan observasi lanjutan dengan melihat karakteristik batang, buah dan daun untuk menyusun deskripsi awal sebagai salah satu syarat pelepasan menjadi varietas unggul nasional.

“Dengan harapan ke depan Pemko Sabang bisa menjadikan lokasi agrowisata alpokat yang punya prospek bukan hanya untuk pemasaran buah, tapi bisa menjadi lokasi penangkaran benih alpokat dataran rendah,” ujar Amrullah.[]

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi